Mohon tunggu...
Dias Maulana Wulansari
Dias Maulana Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dias_Maulana

Tak Perlu Meniru Orang Lain, Jadilah Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Rusia vs Ukraina

9 Maret 2022   09:49 Diperbarui: 9 Maret 2022   10:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Beberapa akhir ini, masih hangat-hangatnya berita atas perangnya Rusia menyerang Ukraina. Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina sejak 24 Februari 2024. Konflik ini timbul karena keinginan Ukraina bergabung menjadi anggota NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Keinginan Ukraina tersebut sangat ditentang oleh Rusia, karena dianggap menyalahi kesepakatan pasca runtuhnya Uni Soviet. Rusia meminta jaminan NATO untuk tidak melakukan ekspansi keanggotaan ke timur. 

Perang Rusia-Ukraina menimbulkan banyak korban jiwa, tidak hanya dari personal militer, tetapi jiga masyarakat sipil. Sedangkan, NATO tidak mau camput tangan mengirimkan pasukan dalam konflik tersebut. Konflik Rusia-Ukraina tersebut banyak mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Pep Guardiola. Juru taktik Spanyol tersebut mengkritisi kegagalan NATO mencegah perang yang terjadi. Perang terus berlanjut dan Situasinya semakin memburuk. 

Rabu, (02/03/2022) Layanan Darurat Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina tewas selama invasi Rusia yang masih berlangsung. Diantaranya banyak dari kalangan anak-anak dan perempuan. 

Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa membeberkan total sudah mencapai 136 orang tewas jadi korban serangan udara termasuk rudal Rusia. Dari 136 tersebut, 13 yang tewas merupakan anak-anak. Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 400 jiwa, 26 termasuk anak-anak.

Selasa, 08 Maret 2022 kemaren, Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 11.00 tentara Rusia. Rusia telah mengkonfirmasi sekitar 500 kerugian. Tidak ada pihak yang mengungkapkan korban Ukraina. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun