Mohon tunggu...
Ni Ketut Tini Sri
Ni Ketut Tini Sri Mohon Tunggu... -

Belajar menulis tentang keseharian yang tertuang dalam kisah fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Haid vs Laki-laki

30 Juli 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gejala datang bulan/haid/menstruasi saya sedikit aneh. Selalu diawali dengan prasangka buruk terhadap kekasih saya. Telah terbukti pula, setahun ini. Yang terdasyat, kekasih saya meradang. Kami putus. Tidak tanggung-tanggung asumsi buruk saya. Dia menyimpan PIL (pria idaman lain).

Umumnya gejala datang bulan atau menstuasi terhadap wanita diawali dengan rasa nyeri atau pegal-pegal pada anggota tubuh. Entah itu di daerah pinggang, panggul, kaki, paha, perut bahkan buah dada yang terasa mengkal. Bengkak dan keras. Terasa sakit jika tersentuh. Tersentuh oleh apapun. Tidak terkecuali saat menggosok tubuh ketika mandi. Tak jarang pula gejala yang timbul adalah rasa pusing, mual-mual, terkadang bisa juga tidak sadarkan diri. Pingsan sesaat. Yang lebih parah lagi jika mengalami yang namanya bad mood atau bad feeling.

Banyak sudah para ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap hal ini. Berkata gejala ini disebabkan oleh hormon yang bekerja tidak secara normal atau kondisi mental penderita yang tengah labil. Bla bla bla... Banyak alasan deh. Itu, ini atau, what ever-lah. Yang setahu saya, saya pun mengalaminya.

Nah, bad mood. Bagian ini adalah bagian saya. Entah disebabkan karena hormon, atau kondisi labil setiap kali akan datang bulan di tanggal yang berbeda. Secara gaib saya kehilangan kontrol diri akan pikiran dan kata-kata saya. Apa yang terjadi di depan mata tidak ditelaah secara normal. Terlalu negative thingking. Dan ini bukanlah sifat dominan saya sebelumnya. Tetapi, jika sudah waktunya maka saya tidak dapat menahan diri untuk tidak curiga, marah-marah, menuduh atau bahkan cemburu buta terhadap kekasih saya.

Agak aneh memang. Tetapi lebih aneh lagi jika dibandingkan dengan wanita yang sedang hamil muda. Yang terkenal dengan istilah ngidam-nya. Ada yang bawaannya ingin menggebuk suami. Atau hanya dengan melihat bayangan suami bisa membangkitkan amarah. Bahkan sebaliknya, mencium farfum maskulin suami saja mampu membangkitkan gairah untuk bercinta. Entahlah.

Intinya saya merasa gejala yang saya alami ini tidak normal. Karena beberapa kali hubungan harmonis saya dengan kekasih nyaris kandas di tengah jalan tol. Dan, memang pernah kandas. Hanya gara-gara emosi sesaat menjelang haid. Tetapi akhirnya hubungan kami membaik kembali. Dengan susah payah tentunya.

Perihal inilah yang membuat saya memberanikan diri membeberkan sedikit rahasia dapur saya. Hanya ingin berbagi awalnya. Siapa kira dibelahan bumi yang entah dimana tulisan ini dapat berguna bagi sepasang kekasih, suami istri atau yang tengah pdkt dengan seorang wanita. Yang notabene si wanita akan mengalami proses alami yang bernama Menstruasi/haid/datang bulan.

Dalam kasus saya, beruntung kekasih saya seorang Duda tanpa anak. Bukan karena Putri tunggalnya telah meninggal dunia, saya menulis 'beruntung'.  Melainkan karena  pengalaman yang melekat di dirinya. Pengalaman dengan mantan istrinya lah yang otomatis menjadikan dia mengetahui seluk beluk wanita. Yang kebetulan kali ini hanya saya, perempuan yang diurusnya. Setelah kehilangan putri kesayangannya. Ini yang saya maksud dengan kata beruntung.

Saya rasa dengan berbekal pengalamannya itulah dia dengan cepat dapat melihat dan merasakan keanehan yang terjadi dalam diri saya. Di mana awal-awal gejala malah saya sendiri tidak menyadarinya. Khususnya jika kecemburuan dan kecurigaan saya dianggap terlalu berlebihan oleh dia. Merajuk tidak pada tempatnya.

"Sayang, kamu lagi datang bulan ya?"

"Nggak. Kenapa? Pengen?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun