Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pelangi Api di Sisi Jauh

21 Juli 2020   20:09 Diperbarui: 21 Juli 2020   19:59 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keindahan seringkali juga rumit

Terlalu elok untuk diabaikan
Terlalu menakjubkan untuk disederhanakan

Merupa pelangi api di sisi jauh

Di ketinggian yang tak tersentuh
Di sedikit waktu yang tidak terkejar

"Kamu adalah keindahan," kataku dari atas batuan tua di selatan

Tetapi tidak ada jawabmu
Hanya angin yang kencang bertiup
Dan matahari yang terus meredup

"Kamu juga seperti awan yang terus meninggi," kataku pada kalimat kedua

Air berwarna kebiruan memantulkan permukaannya untuk terakhir kali, sebelum matahari tenggelam

"Kapan akan kembali menyusuri lereng-lereng berkabut?" tanyaku pada kalimat ketiga

Pun tanpa jawaban

Angin bertiup semakin kencang menjelang maghrib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun