Lagu "Selamat Lebaran" ciptaan Ismail Marzuki demikian terkenal. Saking terkenalnya, banyak orang begitu akrab dengan lagu itu tetapi tidak ingat siapa penciptanya. Lagu yang terus mengabadi bersama nilai Lebaran yang terus mengalami aktualisasi.
Sekedar sebagai pengingat, di bawah ini adalah lirik lengkap lagu tersebut:
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari bersalam-salaman
Saling bermaaf-maafan
Ikhlaskanlah dirimu
Sucikanlah hatimu
Sebulan berpuasa
Jalankan perintah agama
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari mengucapkan syukur
Ke haadirat Illahi
Kita berkumpul semua
Bersama sanak saudara
Tak lupa kawan semua
Jumpa di hari bahagia
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Pak Mitropawiro, tetangga kami di dusun kecil, sepagi tadi setelah sholat Ied sudah mengetuk pintu rumah Lik Ti untuk "ujung", mengunjungi untuk bersilaturahmi. Lik Ti adalah adik Bapak. Paling kecil dalam keluarga Simbah Kromodimedjo. Simbah Kromowirjo adalah eyang buyut kami.
Karena hanya berputra satu, dari Simbah Kromowirjo kami tidak memiliki banyak kerabat langsung. Dari Simbok Kromodimedjo, Bapak bersaudara empat orang. Sulung di Pekanbaru. Sementara nomor dua (dulu) tinggal di Dusun Sawangan. Lik Ti (Lucia Sukarti) dan Bapak Hadiwinata tinggal di Posong.
Pak Mitro, Lik Ti dan Bapak praktis menghabiskan waktu bersama sepanjang hayat. Bapak hanya sempat bertugas di Kebumen dan Wirogunan di Yogyakarta, lalu kembali tinggal di Posong.
Pak Mitro sewaktu masih kuat adalah seorang petani sambil membagi jasa "megawe", yaitu membajak sawah dengan bantuan dua ekor kerbau.