"Apakah kamu mengerti tentang laut?" tanyamu sambil berlalu melewati lalu-lintas yang terus bertambah padat
Dulu aku berpikir tentang hujan yang berlarian ke laut
Melewati lekukan-lekukan kecil
Lalu berkumpul di ceruk-ceruk yang lebih besar
Sebelum kemudian berlari melalui palung-palung sungai mencapai laut
Seiring banyak perjalananmu ke selatan, ke dekat laut, aku sesekali berjalan ke tepian luas laut
Melihat gemuruh yang berlari ke pantai
Dan hanya menjumpai sunyi yang dalam setelah pantai memecahkan setiap debur ombak
Tidak ada yang lebih sunyi dari gemuruh yang dipecahsebarkan oleh pantai
Meninggalkan percikan-percikan kecil
Lalu sepi merentang-panjang pada garis pantai
Sepi yang teramat dalam
Setelah ombak kembali ke tengah laut
Lalu pantai kembali menjalani takdirnya
Ombak dan pantai sekali waktu bersisian
Dekat, seperti embun di kelopak mawar
Lalu matahari membawa embun pergi, secepat ombak meninggalkan pasir-pasir pantai
Lalu sepi bergegas hadir
"Laut adalah gemuruh yang begitu sepi," kataku
Ia juga merupa ruang luas yang hanya mampu diisi oleh sepi
Seberapapun riuh kita membuatnya
Seriuh celoteh di ruang dapur, di sisi-sisi tungku
Ketika air dijerang untuk menyambut Natal, lalu diletakkan gula-gula batu di dasar cangkir-cangkir panci