"Kutambahkan gula merah ya, " katamu di penghujung pagi
Saat angin menyusup di antara kaki-kaki meja
Kopi berhamburan di bibir cangkir
Sia-sia berpegangan pada dinding-dinding licin
"Ya," jawabku pendek dalam anggukan yang tidak akan pernah terlihatpahami
Semakin banyak serakan kopi di bibir cangkir
Ketika gula merah harus ditambahkan untuk keindahan sesapan-sesapan terakhir
"Kamu tidak bertanya kapan aku pulang?" tanyamu sambil meletakkan sendok di sisi cangkir
Bagiku, kamu tidak pernah pergi
| Banaran | 2 Juni 2019 | 10.00 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H