Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Guguran Daun di Musim Baru

15 Mei 2019   22:20 Diperbarui: 15 Mei 2019   22:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.
Di mana kau sembunyikan matamu
Saat daun berguguran di musim baru
Memenuhtumpuki lintasan kereta api

2.
Apakah kereta tidak akan melintas lagi
Berangkat ke selatan
Menembus lorong-lorong malam

3.
Akan selalu kutemukam matamu
Saat kereta berhenti di bawah atap-atap tinggi
Dan lampu meredup ke sisi dini

4.
Bolehkah aku berbaring di dekat matamu
Sampai pagi menjelang
Dan daun-daun kembali diterbangkan angin

5.
Akan kuingat jalan ke selatan
Meski kelak ia tertutup daun-daun yang gugur di musim baru yang terus berdatangan
Jalan yang membentangdekati muram matamu yang kau sembunyikan di balik pagi

| Prambanan | 14 Mei 2019 | 22.08 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun