Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selepas Pukul Duabelas

11 Mei 2019   22:11 Diperbarui: 12 Mei 2019   11:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetiba aku menjadi lega atas pertanyaanmu: mungkin kamu memang tidak pernah menungguku, karena langkah memang harus terus diayun

Dan kita masih dapat menunggu kemurahan hati waktu pada ketika-ketika yang pendek dan selintas saat

Aku memang sudah terlanjur menyukai pertanyaan-pertanyaan, untuk kubawa pergi, dan pada kemurahan waktu nanti, akan kutunjukkan pertanyaan yang tidak pernah kusampaikan kepadamu

| Posong | 11 Mei 2019 | 12.19 |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun