Keberagaman adalah Keniscayaan
Ada hal-hal yang dapat dirubah, dan ada hal-hal yang harus diterima. Suku dan agama adalah salah dua yang memang harus diterima. Dengan ribuan pulau dan keberagaman suku-bahasa, maka keberagaman di Indonesia adalah hal yang harus diterima. Mengingkari keberagaman adalah hanya pilihan cara menghabiskan hidup dengan sia-sia.
Juga, dengan Katolik hanya 3% dari jumlah total, maka tidak akan ada banyak hal yang dapat dilakukan bila berjalan sendiri. Satu-satunya pilihan adalah berusaha menjadi garam dan terang. Menjadi terbuka. Tidak ekslusif. Pilihan yang tidak mudah. Pilihan yang sangat berat untuk dijalani. Tetapi itulah jalan kebermaknaan yang dapat diusahakan untuk diraih.
Ada saatnya garam yang ditaburkan terasa tawar. Ada saatnya terang yang ditawarkan dianggap menganggu penglihatan. Lumrah dan manusiawi. Hidup bersama adalah pergerakan yang tidak pernah berhenti. Proses menuju dan proses menjadi yang terus dilakukan.
Mensyukuri Indonesia adalah rahmat. Maka, 100% Katolik 100% Indonesia adalah pilihan yang tidak pernah salah.
Akhirnya, semoga catatan kecil dan sederhana, yang tidak mewakili pihak manapun maupun institusi mana pun ini, dapat menghadirkan manfaat, kegembiraan dan juga rasa syukur. Dan yang terpenting adalah harapan. Ke depan situasi akan semakin baik.Â
Salam hangat untuk Indonesia yang terus maju!
Dari seorang rahayat biasa di lereng Gunung Merbabu,
Posong, 22 Desember 2018