Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok sebagai Masa Lalu DKI Jakarta

7 September 2018   15:43 Diperbarui: 7 September 2018   17:48 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimanapun Ahok adalah manusia biasa. Memujanya untuk masa depan bisa jadi kekeliruan. Lebih pas bila dihargai untuk yang telah dan mungkin sedang dilakukan.

Penegasan bagaimana Ahok memersonifikasikan dirinya sebagai anjing penjaga bagi rakyatnya adalah luar biasa. Ia tidak malu dimusuhi. Ia tidak tidak malu dikasari. Tetapi ia bekerja dengan keyakinan untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat. Ia tahu siapa yang dihadapi di Jakarta waktu itu.

Kemajuan signifikan dalam waktu yang pendek adalah bukti bahwa bila dikelola dengan benar maka pajak dan CSR dari pihak swasta adalah jalan menyejahterakan rakyat. Pembangunan simpang susun di Semanggi akan menjadi salah satu bukti sepanjang sejarah bahwa menyejahterakan rakyat dapat dilaksanakan sejauh disertai komitmen.

Ketegasan dan ketangguhan Ahok mengelola kota serumit Jakarta sangat menginspirasi.

Hanya seorang Ahok yang menyumbang dalam satuan milyar untuk rumah tahanan yang ditempatinya.

Hanya seorang Ahok yang pendukungnya tidak lari meski ia mendekam di dalam sel penjara.

Hanya seorang Ahok yang memilih menghabiskan masa tahanannya dengan gagah sambil memenuhi kitab suci dengan garis-garis penanda dan catatan-catatan, sementara penjenguknya tidak pernah berkurang sampai tahun kedua.

There is still a gentleman called Ahok.

Tjikini,  07 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun