Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia, Land of Diversity

27 Agustus 2018   07:03 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:04 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, keberagaman sendiri adalah tantangan berfikir bagi penduduknya. Bila memilih cara yang tepat maka keunggulan sungguh menjadi strenght. Bila memilih sebaliknya maka keunggulan justru menjadi weakness. Terlebih adanya ancaman dari pilpres bila ada konsultan kampanye yang menggunakan isu-isu yang sensitif yang akan dimanfaatkan secara maksimal.

Pengertian bahwa Indonesia adalah tanah dengan begitu banyak keberagaman sungguh membanggakan. Sekaligus rentan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan jangka pendek.

Tetapi karena Indonesia adalah memang tanah dengan begitu banyak keberagaman, maka pilihannya hanya menerima itu semua sebagai kebanggaan bersama.

Masih dibutuhkan banyak Bapak dan Ibu Bangsa yang tidak lelah dan terus membangun Indonesia dalam sebuah kebesaran dan kebanggaan. Tidak takut bersuara melawan kampanye hitam dan sensitif.

Tidak pada semua situasi berlaku pepatah: Diam adalah Emas.

Dirgahayu Indonesia!

| Posong | 18 Agustus 2018 | 22.05 |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun