Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yogya Istimewa, Karena Masa Lalu atau Demi Masa Depan?

8 September 2016   01:38 Diperbarui: 9 September 2016   21:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: mynitepat.blogspot.com

Secara politis, kejeniusan beliau dalam mendukung-kuatkan Negara Republik Indonesia juga dapat disebut luar-biasa.

Jauh sebelumnya, pada masa peradaban Mataram Kuno, Yogyakarta memiliki Lembah Kewu yang sangat kaya secara budaya. Membentang dengan batas Gunung Merapi di bagian utara sampai dataran rendah Bantul di sisi selatan, dari lembah Bengawan Solo di bagian timur sampai perbukitan Menoreh di sebelah barat.

Menurut referensi, bersama dengan Dataran Tinggi Dieng dan Dataran Kedu, Lembah Kewu atau yang lebih dikenal dengan Dataran Prambanan merupakan lansekap vulkanik yang sangat subur dan menjadi segitiga peradaban Jawa Kuno yang begitu menakjubkan di bagian tengah Pulau Jawa. 

Meskipun mungkin tidak sepenuhnya pas, Candi Borobudur yang berbentuk bunga teratai mekar di tengah danau purba menjadi titik keseimbangan keindahan bentangan segitiga lansekap budaya adiluhung yang hanya dapat dilihat secara nyata oleh pelintas bentang waktu yang sangat panjang.

Sekadar menyuplik contoh, Candi Kedulan yang didirikan di pinggir pertirtaan yang bening sangat mungkin begitu elok dan menawan. Menjadi tempat yang demikian istimewa untuk bersemadi meletak baringkan jiwa serta memuja-sembah-luhurkan Tuhan Allah Semesta Alam.

Sumber Gambar: jogjaland.net
Sumber Gambar: jogjaland.net
Atau Candi Prambanan yang berdiri agung di pinggir Sungai Opak yang mengalir bening dengan suplai air yang melimpah dari perdikan-perdikan subur-indah-surgawi di lembah vulkanis Merapi yang pada waktu itu masih sangat terjaga keseimbangannya. 

Tidak diperlukan teknologi perekaman gambar berupa foto untuk hanya menampilkan keindah-elokan dengan tipuan teknis pengambilan gambar dengan bantuan rekayasa. Hanya diperlukan hati yang luas-tulus dan penuh sujud-syukur-terima-kasih telah diletak-baringkan jiwa-raganya di kehijauan lansekap yang amat mempesona dan dapat menikmati semuanya sebagai bagian dari samudera waktu.

Bila disatu-bukukan, kekayaan budaya yang lahir dari rahim Yogyakarta yang terbentang luas dan panjang dalam susuran waktu dapat menjadi sebuh buku yang demikian tebal dan mengharu-biru.

Posisi Sentral di Masa Kini

Kemacetan arus lalu-lintas pada hari-hari libur perayaan keagamaan dan liburan sekolah dapat menjadi penanda betapa Yogyakarta sangat istimewa. Di mana pendatang yang menempuh ratusan atau mungkin ribuan kilo perjalanan berkumpul di suatu tempat pada suatu waktu. Penuhnya kamar-kamar hotel dan restoran-restoran cepat saji dapat juga dipakai sebagai penanda lanjutan.

Sumber Gambar: Jogja.co
Sumber Gambar: Jogja.co
Tetapi Yogyakarta tidak hanya hadir di hotel berbintang dan restoran cepat saji. Yogyakarta adalah juga terjiwai di lorong-lorong kampung yang bersahaja. Di mana orang bertemu, bertutur dan bertukar cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun