Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gelora Jiwa Merdeka Tidak Pernah Meredup

17 Agustus 2016   19:51 Diperbarui: 17 Agustus 2016   20:53 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Bumi-Bapa Angkasa-Nuswantara, keparenga ingsun anggurit sengkalan sawiji :

Mijile bayi merdika ing pangkone Njeng Pertiwi mencorong cahyane,

Sumunar anelahi bumi gung ing pancere jamrut katulistiwa,

Tamansari kusumaning bangsa sumare pra bantening jurit kang wus anuraga,.

Samnya sumringah angidung tembang suci : Ibu Pertiwi, Ibu Pertiwi, Ibu Pertiwi

(Terjemahan bebas :

Ibu Bumi-Bapa Angkasa-Nusantara, ijinkan kupuisikan sepotong ungkapan hati :

Lahirnya bayi kemerdekaan dipangkuan Ibu Pertiwi bercahaya sinarnya,

Bersinar menerangi bumi agung di garis jamrut katulistiwa,

Para prajurit bunga bangsa yang telah gugur membentengi Ibu Pertiwi bersemayam dalam taman yang  indah,

Semua bersemangat mengidungkan tembang suci : Ibu Pertiwi, Ibu Petiwi, Ibu Pertiwi.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun