Kebersamaan yang Bernilai
Makan bersama dapat menjadi kesempatan yang berharga. Apalagi ketika semua sudah mulai lebih sibuk dengan acara atau kegiatan masing-masing. Atas kesibukan masing-masing itu setidaknya memunculkan dua kemungkinan. Pertama, akan membuat atau menimbulkan keakraban semakin menipis. Semakin berkurang. Atau, kedua, menumbuhkan kerinduan untuk segera berkumpul bersama.
Kebersamaan dalam makan bersama dalam keluarga dapat menjadi jalan tengah yang merekat-eratkan. Kesempatan yang biasanya dimulai dengan mengucapkan syukur atas rezeki yang boleh dinikmati dapat menumbuhkan semangat berbagi dalam keluarga. Atau juga dapat menumbuhkan semangat untuk saling memberikan perhatian.
Ketika situasi belum semakmur sekarang, tidak sedikit keluarga yang harus membagi lauk yang ada sedemikian rupa supaya semua dapat menikmati. Sebutir telur dapat dibagi menjadi masing-masing dua bagian bila anggota keluarga ada empat orang dan hanya tersedia dua butir telur untuk sebuah kesempatan. Belarasa yang tumbuh dalam situasi demikian dapat menjadi pengalaman bawah-sadar yang sungguh meneguh-kuatkan.
Pesan dari Ma’e Kadhi Go Mami
Kebaikan yang tumbuh dari rasa syukur yang dinaikkan bersama dalam kesempatan makan bersama dapat menjadi sebuah awal yang baik bagi seluruh keluarga. Bila kebiasaan yang baik ini dapat dilakukan oleh lebih banyak keluarga, maka akan muncul lebih banyak kebaikan di masyarakat.
Ungkapan syukur atas makanan yang dinikmati dalam keluarga tidak saja mengenyang-kuatkan badan tetapi juga memberi penghiburan-peneguhan pada jiwa. Rasa kenyang dan rasa syukur dapat menjadi perpaduan untuk menyemai tindakan kebaikan dalam keluarga, yang pada gilirannya akan menjadi sumbangsih yang berharga bagi masyarakat yang lebih luas.
Secara fisik, makanan dapat berwujud nasi beras atau nasi jagung. Atau dapat berwujud lauk dan sayur. Tetapi secara nilai (value) itu semua adalah perwujudan dari kerja-keras dan dedikasi segenap keluarga. Dalam setiap kerja-keras untuk kebaikan keluarga, tentulah disemangati oleh dedikasi. Dedikasi pada keluarga. Dedikasi pada kebaikan.
Dengan demikian (sengaja) melewatkan makan bersama dalam keluarga dapat menjadi sebuah pesan menghindari semangat untuk memulai kebaikan.
Ma’e kadhi go mami, jangan melewatkan kesempatan untuk makan (bersama).
Facebook : Adrian Diarto
Twitter :@AdrianDiarto