Petualanganku mencari obat flu dimulai saat kuliah dulu.
Sebelumnya jam tidurku selalu teratur, berangkat tidur setiap pukul 9 malam dan bangun pagi setiap jam 5 subuh. Namun sebagai mahasiswa teknik yang makanan sehari - harinya adalah tugas praktikum dan membuat laporan, mau tidak mau aku harus berkawan dengan yang namanya begadang dan kurang tidur. Akibatnya aku jadi mudah sekali terserang flu, ditambah lagi badanku ini memang sudah ringkih dari sononya.
Kalau dirumah biasanya ada yang merawatku saat sedang flu. Entah itu bibi atau ibu, biasanya mereka akan membuatkan ramuan jahe dan membaluri punggungku dengan balsem hangat.
Tapi saat jadi anak kuliahan, aku harus mengandalkan diri sendiri saat sedang tidak enak badan. Kalau sudah terserang flu yang kadang - kadang disertai masuk angin, aku juga tidak bisa bermanja - manja, karena tugas dan laporan datang silih berganti minta segera diselesaikan. Jadi harus segera fit dan sehat lagi.Â
Solusi paling cepat ya minum obat. Tapi ternyata memilih obat itu nggak jauh beda dengan memilih jodoh. Alias cocok - cocokan. Saking seringnya flu, aku jadi sering coba - coba obat flu yang biasa kubeli di warung depan kosan. Ada yang manjur tapi bikin ngantuk. Ada yang bikin hidung lega seketika, tapi beberapa jam kemudian meler lagi. Ada pula yang bikin deg - degan.
Secercah harapan datang saat mencoba Tolak Angin Sido Muncul. Rasanya enak, pedes, seger semriwing, cocok dengan lidahku. Tidak meninggalkan rasa pahit di lidah dan tenggorokan seperti obat - obat flu  lain yang pernah aku konsumsi. Khasiatnya terasa karena setelah minum Tolak Angin badan jadi lebih enakan. Minumnya juga nggak merasa bersalah gitu, karena Tolak Angin Sido Muncul ini merupakan obat herbal yang terbuat dari bahan alami.
Finally, ketemu juga dengan obat flu yang cocok di hati. Sejak saat itu, aku menambatkan hati pada obat herbal Tolak Angin Sido Muncul untuk mengatasi flu dan masuk angin yang sering melanda.Â
Setelah menikah dan punya 2 orang putri, aku nggak pernah beralih dari Tolak Angin karena khasiatnya itu lho. Dan selama mengkonsumsi Tolak Angin sejak belasan tahun lalu, so far selalu aman - aman saja dan tak ada efek sampingnya tuh. Itu sebabnya aku selalu setia pada Tolak Angin, karena sudah terbukti manjur buat aku. Suamiku yang tadinya minum obat generic juga akhirnya ketularan minum Tolak Angin setelah merasakan sendiri khasiatnya. Â
Bagi keluargaku, Tolak Angin tidak hanya berkhasiat untuk mengatasi flu dan masuk angin saja, namun juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh saat perjalanan jauh. Seperti saat mudik lebaran dari kota Bogor ke Ungaran beberapa waktu yang lalu.Â
Seperti yang sudah - sudah, kami selalu menggunakan kendaraan pribadi saat mudik ke kampung halaman. Selain lebih hemat, mudik dengan kendaraan pribadi membuat kami lebih flexible dalam mengatur waktu selama bepergian.Â
Konsekuensinya badan harus fit dan daya tahan tubuh juga harus kuat. Apalagi untuk suamiku yang bertugas jadi pak supir sepanjang perjalanan.
Biasanya sebelum berangkat kami selalu minum Tolak Angin 1 sachet terlebih dahulu. Aku dan suami memang tidak ada masalah dengan citarasa Tolak Angin, sehingga kami selalu menenggak Tolak Angin langsung dari sachetnya.
Oleh karenanya Tolak Angin selalu tersedia di pouch obat yang biasa aku bawa kemana - mana setiap bepergian. Agar ketika hawa masuk angin atau mabuk perjalanan mulai terasa, Tolak Angin sudah siap sedia.
Teman andalan saat liburan
Selain untuk membantu daya tahan tubuh saat perjalanan, Tolak Angin juga sangat membantu menjaga badan tetap fit saat liburan. Seperti beberapa waktu lalu ketika kami sekeluarga diajak berlibur oleh kakak ipar yang tinggal di Batam.
Untungnya aku dan suami mengkonsumsi Tolak Angin untuk menjaga badan agar tetap fit dan segar. Hanya dengan minum 2 sachet Tolak Angin dalam sehari, daya tahan tubuh akan meningkat sehingga badan tetap fit. Dan memang benar, selama liburan waktu itu, rasa lelah dan pegal tidak begitu kami rasakan karena rutin minum Tolak Angin.