Mohon tunggu...
Dian Zhafarina
Dian Zhafarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Salah satu langkah besar yang saya ambil dalam hidup adalah berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi UPI: Mengajarkan Literasi Budaya dalam Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1

13 September 2021   18:49 Diperbarui: 13 September 2021   19:04 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan awal mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan di SD Al Jihad (Dokpri)

Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim. 

Dalam program ini, Kemendikbud melibatkan mahasiswa tanah air untuk terjun langsung ke lapangan, mengajar di instansi pendidikan yang berada di daerah 3T. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa tujuan diadakannya program Kampus Mengajar, yaitu pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. 

Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Pelaksanaan program Kampus Mengajar juga mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Setelah sukses dengan program Kampus Mengajar Perintis, pada akhir tahun 2020, Kemendikbud dengan bangga mengumumkan kembali adanya program Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021. Kabar ini disambut oleh mahasiswa tanah air dengan antusias yang luar biasa. 

Hal ini dapat dibuktikan melalui jumlah mahasiswa yang mendaftar pada program Kampus Mengajar Angkatan 1. Terdapat lebih dari 36.000 mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia mendaftar pada program ini. 

Mereka merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia pada masa pandemi sekarang ini. Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuningsih menyatakan bahwa dari 36.000 lebih mahasiswa yang mendaftar program Kampus Mengajar Angkatan I Tahun 2021, dipilih lebih dari 14.000 mahasiswa yang lolos berdasarkan hasil seleksi sampai tahap akhir. 

Salah satunya adalah Dian Zhafarina, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

Dian (UPI) bersama dengan rekan mahasiswa lainnya, yaitu Isna Rizka Amaliah (UPI), Edlin Al Rasyid (UNJ), Euis Rachmawati Azizah (Unpam), Alfina Damai Yanti (UMJ), Siti Maria Ulfah (UMJ), Rizieq Alvian Rahman (UMJ), dan Amellia Febrianty (UMJ) saling beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk membantu guru mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Al Jihad.

SD Al Jihad terletak di JL. Dewi Sartika Raya, Gg. Masjid Arriyadh, RT 03/04 No.157, Cipayung, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan Prov. Banten. Sekolah ini merupakan yayasan yang pendidikan yang dirintis oleh Haji Mardjuki Djaim. 

Sekarang ini, yayasan SD Al Jihad dipimpin oleh satu kepala sekolah yaitu Bapak Haji Agus Sopyan (anak Bapak Haji Mardjuki Djaim). Sekolah ini memang terletak di tengah-tengah kota Tangerang Selatan, tetapi dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana SD Al Jihad kurang mendukung pembelajaran yang ada di sekolah. 

Sekolah ini hanya memiliki lima ruang kelas berukuran minimalis dan satu ruang kepala sekolah yang juga digunakan sebagai ruangan kelas. "SD Al-Jihad tidak seperti SD lainnya yang memiliki banyak fasilitas seperti ruang baca, laboratorium, lapangan untuk upacara, dan lapangan olahraga. 

Jika siswa ingin melakukan praktik olahraga, biasanya sekolah meminjam lapangan yang berada di lingkungan warga kampung atau meminta izin pada warga kompleks." ungkap Bapak Haji Agus Sopyan saat mahasiswa melakukan observasi awal. 

Jumlah siswa di SD Al Jihad juga tergolong sedikit yaitu hanya 39 orang begitu pula jumlah pengajarnya hanya ada tujuh orang. Enam orang wali kelas dan satu guru mata pelajaran PAI. 

Kepala sekolah juga mengatakan bahwa kegiatan literasi siswa juga masih sangat minim karena keterbatasan pengajar dalam memfasilitasi kegiatan tersebut. 

Kunjungan awal mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan di SD Al Jihad (Dokpri)
Kunjungan awal mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan di SD Al Jihad (Dokpri)

Pada masa pandemi seperti ini, SD Al Jihad tidak dapat menerapkan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran secara daring secara penuh karena guru dan siswa tidak memiliki fasilitas untuk melakukan pembelajaran daring. Tidak semua siswa memiliki gawai atau laptop untuk mendukung pembelajaran. 

Oleh karena itu, terkadang guru dan siswa datang ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran. Kepala sekolah SD Al Jihad mengaku sangat senang dengan kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah karena dapat membantu para guru mengajar. 

Kepala sekolah SD Al Jihad berharap dengan kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar di SD Al Jihad dapat membawa perubahan sedikit demi sedikit dalam pembelajaran di sekolah. 

Melihat situasi dan kondisi pembelajaran di SD Al Jihad, Dian (UPI) beserta rekan-rekan mahasiswa Kampus Mengajar lainnya berkolaborasi untuk merumuskan kegiatan atau program kerja yang dapat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran. Salah satu program yang dijalankan adalah Kelas Bahasa. 

Program ini diadakan untuk memberikan penguatan literasi kepada para siswa. Dalam menjalankan kegiatan ini, mahasiswa membantu siswa yang masih kesulitan dalam membaca, mengajarkan bahasa Asing kepada siswa, mendiskusikan sebuah bacaan, dan memberikan edukasi tentang virus Covid-19 kepada siswa melalui dongeng. 

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 10.00 WIB setelah pembelajaran di kelas selesai. 

Pada saat pelaksanaan, para siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkatannya. Terdapat tiga tingkatan kelas, yaitu sebagai berikut. 

  1. Kelas membaca, diperuntukkan bagi siswa yang belum bisa membaca dengan lancar
  2. Kelas membaca pemahaman, para siswa yang bergabung di kelas ini diarahkan untuk memahami sebuah bacaan dengan saling berdiskusi
  3. Kelas bahasa Asing, siswa yang bergabung di kelas ini akan diajarkan bahasa Asing oleh mahasiswa seperti bahasa Inggris dan bahasa Jerman 

Dian (UPI) berperan untuk membimbing para siswa yang bergabung di kelas membaca pemahaman. Dalam kelas ini Dian (UPI) mengajak siswa untuk membaca cerpen yang sudah disiapkan. 

Setiap siswa membaca cerpen dengan judul yang berbeda, tetapi masih satu tema yaitu mengenai budaya Indonesia. Beberapa cerpen yang digunakan oleh Dian (UPI) dalam Kelas Bahasa ini mengandung unsur-unsur budaya Indonesia yang dapat diajarkan kepada para siswa SD Al Jihad. Beberapa judul cerpen yang Dian(UPI) gunakan adalah sebagai berikut.

  1. Noken untuk Elena karya Watiek Ideo
  2. Batik untuk Siapa? karya Fitri Kurniawan
  3. Pasar Terapung karya Watiek Ideo 
  4. Rendang Istimewa
  5. Aksara Indah yang Hampir Punah
  6. Jamu untuk Lala

Setelah siswa selesai membaca cerpennya masing-masing, Dian (UPI) meminta mereka untuk menceritakan kembali isi cerita yang terdapat pada cerpen.

 Pada sesi selanjutnya, Dian (UPI) akan memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur budaya yang terdapat pada cerpen yang telah dibaca oleh para siswa. Dengan begitu, para siswa dapat mengenal budaya Indonesia yang sangat beragam melalui sebuah cerpen. 

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun