3. Kulit Pisang
Pisang adalah makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga menghasilkan limbah kulit pisang yang banyak. Pada umumnya limbah-limbah kulit pisang ini belum dimanfaatkan dengan maksimal dan masih banyak yang dibuang.Â
Padahal kulit pisang ini masih mengandung nutrisi yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan. Kulit pisang raja masih mengadung serat sebesar 13%, dan protein (7,7%).Â
Namun, jika kulit pisang raja ini difermentasi dengan Trichoderma viride dan Bacillus subtilis, kandungan protein pada kulit pisang raja meningkat menjadi 9,7% (Yusuf et.al, 2012).Â
Giri et.al (2016) menelliti penggunaan tepung kulit pisang pada ikan Labeo rohita. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 5% tepung kulit pisang dapat meningkatkan respon imun, status antioksidan, dan pertumbuhan ikan Labeo rohita.
4. Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kendang dan biogas. Selain itu, ampas tahu masih mengandung gizi yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pakan ikan.Â
Anggraeni dan Rahmiati (2016) meneliti kandungan nutrisi ampas tahu dan penggunaan ampas tahu sebagai pakan ikan lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ampas tahu masih mengandung protein sebesar 25,96%, lemak 5,78%, karbohidrat 65,60%. Penggunaan ampas tahu pada pakan ikan dapat meningkatkan bobot ikan lele.
5. Kulit Coklat
Kulit coklat juga dapat digunakan sebagai pakan ikan karena masih mengandung nutrisi yaitu protein 8,76%, lemak 0,83%, serat kasar 42,28%. Kulit coklat yang difermentasi juga telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ikan lele sangkuriang (Pratama et.al, 2015) dan ikan nila (Jusadi et.al, 2017).
Dengan adanya data ini, pembudidaya dapat mencoba berbagai alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan budidaya.