Mohon tunggu...
Dian Yulia Kartikasari
Dian Yulia Kartikasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penikmat alam, kuliner dan menyukai dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Valentinsiana] Petapa Cahaya Senja

15 Februari 2014   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322717" align="alignnone" width="630" caption="(Senja di Tanah Lot, Oktober 2013 menatap ombak. dok.pri)"][/caption]

No. 2 Dian Yulia + Lipul El Pupaka

PETAPA CAHAYA SENJA

Pada cahaya senja kutertahan,
menyambut sebuah asa keharibaan,
akan datang ketenangan dan berjuta keindahan angan.
Semoga itu bukan hanya dalam impian,
tapi sebuah angan kenyataan.

Padamu sang Fajar harapan
Tempat dimana kupintal benang-benang impian
Dan ratusan doa-doa kupanjatkan
Agar tak sia-sia kutunggu dalam penantian

Menatap nirwana dalam lambaian
cahaya senja sentuh jiwa perlahan
puji syukur atas karunia kulantunkan
atas apa-apa yang tlah Tuhan berikan

Tak pernah kumenyesalkan
Atas arti sebuah pertemuan
Dimana Fajar dan Senja bisa berjalan
Bergandengan, bersamaan
Aku masih disini Abang,
Menunggu sang Petapa kembali ke kampung halaman

Cahaya senja mengiringiku berjalan
dalam gelora menapaki jejak kehidupan
Menemani langkahku menuju sebuah harapan

Kemana perginya dirimu?
tak kunjung jua kudapat kabarmu
Kini aku dilamar oleh pria berjas biru
Emak bapakku sangat setuju.
Tidak dengan,
Aku masih menunggu
Setia mencintaimu

Wahai Petapaku,
Datanglah.....
Jangan biarkan hatiku gelisah
Sungguh hanya denganmu aku ingin menikah

Cahaya senja mengawali hari dan dunia kehidupan
Seakan bertanya atas waktu yang telah kugunakan
Seolah mengintai atas apa yang kulakukan
Ia mengingatiku tentang arti dalam menghargai apa yang kupentaskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun