Mohon tunggu...
Dian Yulia Kartikasari
Dian Yulia Kartikasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penikmat alam, kuliner dan menyukai dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cintaku Tertinggal di Jayapura

6 Mei 2014   01:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Pepera, saksi sejarah yang terabaikan

Persis terletak di depan Mall Jayapura ada sebuah monumen bersejarah yang nyaris luput dari hiruk pikuk keseharian penduduk kota. Saya pun semula tidak menyadarinya. Dua kali melewati Mall Jayapura ditambah informasi dari Bang Yafeth yang juga Kompasianer asli Papua, saya baru tahu bahwa monumen itu adalah saksi bisu hal yang ada di buku sejarah SMP. Monumen yang sering jadi pertanyaan sewaktu Ujian Akhir Semester. Ya ampun! Bagaimana bisa tempat bersejarah dibiarkan kotor dan terkesan tidak terurus dengan baik?

[caption id="attachment_334830" align="aligncenter" width="583" caption="Monumen Pepera (dok: Dian Yulia)"]

13992879431416110468
13992879431416110468
[/caption]

Monumen Pepera, atau Penentuan Pendapat Rakyat. Dimana para kepala suku membuat kesepakatan untuk bergabung dengan NKRI atau tidak. Dan akhirnya berdirilah monumen tersebut. Entah ada apa di balik sejarah Pepera, kabarnya berada di bawah tekanan tentara atau tidak tapi sungguh disayangkan kondisinya.

Taman Imbi, bukan sekedar taman biasa

Taman Imbi Jayapura adalah merupakan saksi bisu sejarah 1 Mei 1962. Pasalnya, tempat itu pernah ditancapkan Bendera PBB, Bendera Indonesia dan Bendera Belanda, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1962. (sumber: wartapapuabarat.org)

Taman ini adalah taman bersejarah dimana terdapat monumen Yos Sudarso di atasnya. Sayang waktu itu sudah malam dan kebetulan baterai kamera habis dan foto yang saya abadikan lewat ponsel tidak layak ditampilkan. Taman imbi ramai dikunjungi muda-mudi jikalau malam, wajar saja kondisinya termaram, kurang penerangan, sehingga asyik saja buat mereka yang sedang pacaran. Bukannya mupeng, tapi karena gelap saya jadi tidak nyaman berlama-lama ditambah lagi kepulan asap para tukang sate membuat perut mulai protes.

Taman Mesran, tolong jangan hilangkan "N"


[caption id="attachment_334832" align="aligncenter" width="583" caption="Taman Mesran di waktu malam (dok: Dian Yulia)"]

1399288260259417063
1399288260259417063
[/caption]


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun