Mohon tunggu...
Dian Wijayanti
Dian Wijayanti Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Nutrisionis

Seorang nutrisionis yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips untuk "Picky Eater"

4 Desember 2019   07:00 Diperbarui: 4 Desember 2019   07:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Picky eater atau makan "pilih-pilih" adalah ketika seorang anak (atau orang dewasa) sering menolak makanan atau makan makanan yang sama berulang-ulang. Pilih-pilih makanan biasanya memuncak pada usia balita dan pra sekolah.

Nutrisi anak-anak tidak harus membuat frustrasi. Pertimbangkan strategi-strategi untuk membantu pemilih makanan untuk makan makanan seimbang. Banyak orangtua khawatir tentang apa yang anak-anak mereka makan dan tidak makan. Namun sebagian besar anak mendapatkan banyak variasi dan nutrisi dalam diet mereka selama seminggu.

Tips-tips di bawah ini dapat diterapkan untuk membantu anak dengan picky eater :

  • Hormati selera makan anak

Jika anak tidak lapar, jangan memaksakan anak untuk makan baik makan utama maupun kudapan. Jangan juga menyuap atau memaksa anak untuk makan makanan tertentu. Ini akan membuat anak mengasosiasikan waktu makan dengan kecemasan dan frustrasi atau membuat anak kurang peka terhadap rasa lapar dan kenyang. Sajikan porsi kecil untuk anak dan beri kesempatan untuk makan secara mandiri.

  • Sajikan makanan secara rutin

Sajikan makanan dan camilan di waktu yang hampir sama setiap hari. Jika anak memilih untuk tidak makan, saat jam makan camilan anak akan mendapatkan kesempatan untuk makan makanan bergizi. Camilan bisa berupa susu atau buah. Jangan lupa untuk memberikan air putih di antara waktu makan dan camilan. Anak yang mengkonsumsi jus, susu, atau makanan ringan sepanjang hari dapat berkurang selera makannya.

  • Bersabarlah dengan makanan baru

Anak kecil sering menyentuh atau mencium makanan baru, dan bahkan mungkin memasukkan potongan-potongan kecil di mulut mereka dan kemudian mengeluarkannya kembali. Anak mungkin perlu terpapar berulang kali pada makanan baru sebelum akhirnya dia mau memakan makanan tersebut. Bicaralah dengan anak tentang warna, bentuk, aroma dan tekstur makanan. Tidak perlu mengatakan bahwa makanan itu rasanya enak. Sajikan makanan baru bersama dengan makanan favorit anak. Terus berikan pilihan makanan sehat kepada anak sampai anak menjadi terbiasa dan menyukai makanan tersebut.

  • Jangan mempersiapkan makanan pilihan untuk anak

Mempersiapkan makanan pilihan untuk anak setelah ia menolak makanan yang tersedia, akan mendorong anak untuk memilih-pilih makanan. Usahakan anak tetap duduk di kursi makan pada waktu makan yang telah ditentukan, bahkan jika dia tidak mau makan.

  • Jadikan menyenangkan

Sajikan brokoli dan sayuran lainnya dengan saus favorit. Potong makanan menjadi berbagai bentuk dengan pemotong kue. Sajikan berbagai makanan berwarna cerah.

  • Ijinkan anak untuk membantu menyiapkan makanan

Di toko bahan makanan atau pasar, minta anak untuk membantu memilih buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya. Jangan membeli apa pun yang anak tidak ingin makan. Di rumah, berikan dukungan kepada anak untuk membantu membilas sayuran, mengaduk adonan atau mengatur meja.

  • Berikan contoh yang baik

Jika orangtua mengonsumsi beragam makanan sehat, anak akan cenderung akan mengikutinya.

  • Jadilah kreatif

Tambahkan brokoli cincang atau paprika hijau ke saus spageti, taburkan irisan buah ke dalam sereal, atau campur wortel parut ke dalam sup.

  • Minimalkan gangguan

Matikan televisi dan gadget elektronik lainnya saat makan untuk membantu anak fokus makan. Iklan televisi dapat mendorong anak untuk menginginkan makanan yang bergula atau kurang bergizi.

  • Jangan menawarkan hidangan penutup sebagai hadiah

Menjadikan hidangan penutup atau pencuci mulut sebagai hadiah akan meningkatkan keinginan anak untuk mengkonsumsi makanan manis. Definisikan kepada anak bahwa pencuci mulut adalah buah, yogurt atau pilihan sehat lainnya.

Ingatlah bahwa kebiasaan makan anak mungkin tidak akan berubah dalam semalam, tetapi langkah-langkah kecil yang dilakukan setiap hari dapat membantu anak untuk menjalani pola makan sehat seumur hidupnya.

Referensi :

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/childrens-health/art-20044948/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun