Mohon tunggu...
Dian Vita
Dian Vita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Penulis fiksi dan nonfiksi, aktif juga sebagai konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pria Merokok Hal Lumrah, Perempuan Merokok adalah Melanggar Batas Norma

15 Maret 2024   09:33 Diperbarui: 15 Maret 2024   15:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Dominika Roseclay:

Awal saya menulis opini ini adalah ketika teman saya datang berkunjung ke kost dan mencurahkan rasa kesalnya sebab dia mendapat pandangan sinis oleh orang-orang karena dia adalah perempuan perokok.

Dia bertanya "Kenapa pria dipandang biasa aja kalau lagi ngerokok, kenapa kalau aku yang ngerokok disinisin? Ya kan sama-sama perokok"

Saya pribadi bukan perokok tapi saya sangat paham betul bahwa adanya perbedaan stigma masyarakat antara pria dan perempuan perokok dan hal ini juga kerap menjadi pertanyaan saya. Kenapa harus dipandang berbeda?

Perlu digarisbawahi, opini ini tidak membahas secara kesehatan dan agama. Jelas jika secara kesehatan rokok itu berbahaya tidak hanya untuk perempuan, pria juga. Begitu juga secara agama, jika suatu agama mengatakan rokok itu haram ya bukan haram untuk perempuan saja kan? Tetapi juga pria. Jadi Opini ini membahas secara nilai sosial.

Bagi kebanyakan orang citra seorang perokok hanya untuk pria, sedangkan perempuan yang merokok sering dinilai sebagai 'perempuan nakal' dan pernyataan ini seperti aturan tak tertulis yang sudah terdoktrin di tengah-tengah masyarakat. Maka hal ini menggambarkan adanya ketidakadilan gender, padahal merokok itu adalah suatu pilihan yang seharusnya tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin, merokok tidak menggambarkan identitas suatu individu.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan, maka ada dua aspek yang akan dibahas yaitu:

  1. Stigma Masyarakat
  2. Kesetaraan Gender

STIGMA MASYARAKAT

Sewaktu saya merantau untuk melanjutkan pendidikan dan tinggal di kota yang lebih besar saya menemukan sedikit lebih banyak perempuan perokok yang lebih berani menunjukan dirinya di depan umum. Pada area kampus saya pernah menjumpai perempuan dari jurusan musik dan dia sedang merokok bersama teman-teman prianya. Tentu saja pandangan penuh hujatan kerap dia dapat dan pelabelan merendahkan untuk dirinya sering saya dengar.

Satu pertanyaan saya pada saat itu "Dari kumpulan orang-orang yang sedang merokok itu ada pria dan perempuan, lantas kenapa yang mendapat pandangan negatif dan hujatan hanya si perempuan?"

Sewaktu saya sedang berbincang dengan teman pria yang mana dia adalah seorang perokok, saya bertanya apakah dia mau dengan perempuan perokok dan bagaimana pandangannya tentang perempuan yang merokok dengan tegas dia berkata "Tidak mau! perempuan kalau merokok itu jelek, terlihat seperti nakal dan kurang anggun"

Stigma negatif seperti ini sudah sangat sering saya dengar. Adanya ketidakadilan ketika perempuan merokok dianggap melanggar batas norma sedangkan pria merokok adalah hal yang lumrah.

Apakah masyarakat yang memandang perempuan merokok itu jelek sama halnya juga menandang pria merokok itu jelek?

Apakah masyarakat yang menandang perempuan merokok itu nakal sama halnya juga memandang pria merokok itu nakal?

Apakah masyarakat yang memandang perempuan merokok itu kurang anggun sama halnya juga memandang pria merokok itu kurang gagah?

KESETARAAN GENDER

Orang dewasa, baik pria ataupun perempuan secara sadar memilih untuk merokok itu adalah suatu pilihan atas gaya hidupnya. Ada alasan mendasar kenapa seseorang merokok bisa karena sedang frustasi, pengaruh lingkungan, gaya hidup dan alasan lainnya.

Sama seperti pria, perempuan juga punya hak atas gaya hidupnya tanpa harus mendapatkan perbedaan stigma dan pelabelan 'perempuan nakal'. Hal yang perlu dipahami adalah tidak ada istilah pria perokok lebih baik daripada perempuan perokok dan begitu sebaiknya.

KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan, mengubah cara pandang masyarakat terhadap pria dan perempuan perokok bukanlah hal yang mudah. Sebab stigma negatif pada perempuan perokok sudah sangat terikat. Penjabaran opini ini juga bukan untuk mengajak semua orang menormalisasikan budaya merokok, tetapi hanya ingin menjelaskan bahwa pria dan perempuan perokok itu setara tanpa perlu mendiskriminasikan pilihan mereka berdasarkan jenis kelamin.

 Foto oleh Dominika Roseclay:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun