Mohon tunggu...
Diantri
Diantri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Indonesia Sejahtera dengan Program Keluarga Harapan

1 Maret 2019   19:15 Diperbarui: 1 Maret 2019   19:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemiskinan merupakan masalah universal yang dihadapi negara-negara di dunia. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk yang besar, masalah kemiskinan bukan lagi hal yang asing. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih terjebak dan bergelut dengan kondisi tersebut. Banyak faktor menyebabkan masalah kemiskinan terus terjadi dan sulit untuk diatasi. Tentu saja, selama masalah ini muncul dan tetap ada, dampaknya juga akan terus dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya dampak langsung yang dirasakan, kemiskinan juga menimbulkan masalah lainnya seolah tak berujung. Masalah kesehatan, masalah pendidikan, meningkatnya kriminalitas, sampai rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi ranting dari kemiskinan yang bisa menjadi sama fatalnya.


Upaya-upaya dilakukan pemerintah untuk terus mengurangi angka kemiskinan. Dengan berjuang memutus rantai kemiskinan, maka cita-cita bangsa untuk menjadikan masyarakat hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran tidak menjadi impian semata. Dalam hal ini, peran serta masyarakat untuk saling bersinergi dengan upaya pemerintah mengatasi masalah kemiskinan sangat diperlukan. 

Pemerintah telah menawarkan suatu program yang mengikutsertakan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini bersama dan telah dilaksanakan sejak tahun 2007 silam, yaitu Program Keluarga Harapan.
PKH atau Program Keluarga Harapan yang dikenal dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfer (CCT) merupakan program penanggulangan kemiskinan kepada keluarga miskin dengan persyaratan dan ketentuan tertentu. Program ini dijalankan dengan pemberian bantuan sosial berupa uang tunai kepada keluarga yang menjadi sasaran Keluarga Penerima Manfaat yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga.


Apakah PKH merupakan sebuah solusi mengatasi kemiskinan? Dalam penilaian Bank Dunia, Program Keluarga Harapan ini dinilai sebagai tindakan efektif dalam penanggulangan masalah kemiskinan. Berbagai penelitian yang dilakukan menyangkut program ini juga berakhir dengan konklusi yang sama, bahwa PKH mampu untuk menjadikan masyarakat yang menjadi sasaran PKH keluar dari kemiskinan, dilihat dari kenaikan tingkat ekonomi, konsumsi dan juga kondisi lainnya. Tentu saja, dengan demikian misi PKH untuk memutuskan rantai kemiskinan keluarga Indonesia sehingga mereka mampu hidup sejahtera dengan kebutuhan papan, sandang, pangan, kesehatan dan berpendidikan sesuai harapan bisa terwujud.

Jika melihat dari sasaran bantuan PKH yang lebih difokuskan pada pendidikan dan kesehatan keluarga penerima bantuan, tentu saja memperlihatkan bahwa program ini bersifat visioner, artinya dalam jangka panjang program ini diharapkan mampu mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua komponen penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, memang sudah cukup tepat apabila PKH ini memfokuskan sasaran pada dua hal tersebut.
Manfaat bantuan yang diterima dalam bentuk uang tunai sebagai insentif kepada keluarga yang menjalankan program sebesar Rp600.000-Rp2.200.000 memang membantu. Apalagi mekanisme komtrol, monitoring, evaluasi, mekanisme informal, serta peranan pendamping dalam pelaksanaan program mampu berjalan sesuai yang diharapkan sehingga target dalam Program Keluarga Harapan ini tercapai.


Akan tetapi, di sisi lain, dari seluruh jumlah keluarga miskin yang berhak dan memenuhi kriteria, berapa presentase dari mereka yang masih belum tahu dan belum terdaftar dalam program nasional ini? Jika yang ikut serta dalam program hanya mereka yang tercantum dalam daftar yang ditetapkan oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga, maka masih banyak keluarga-keluarga miskin yang seharusnya layak dan berhak mendapatkan bantuan sosial ini tetapi mereka tidak mendapatkannya. Perlu diadakannya sosialisasi menyeluruh juga keterbukaan bagi mereka yang merasa memenuhi kriteria dan membutuhkan untuk mendaftarkan keluarganya dalam program ini.
Terlepas dari ketidakmerataan sasaran keluarga miskin yang seharusnya berhak, Program Keluarga Harapan telah membuktikan kerjanya sejak dilaksakan tahun 2007 silam yaitu telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun meskipun tidak dalam tingkat presentase yang signifikan. Akan tetapi, secara keseluruhan Program Keluarga Harapan ini cukup efektif sebagai program penanggulangan kemiskinan dengan jumlah biaya kecil akan tetapi mencakup sasaran dalam skala besar.


Semoga saja, peningkatan pendidikan dan kesehatan layak bagi keluarga miskin yang diupayakan dalam program ini bisa terwujud. Tentu saja semua itu bisa terwujud apabila pemerintah dan masyarakat saling bersinergi untuk bersama berjuang mengatasi kemiskinan tersebut. Dengan pendidikan yang baik dan kesehatan yang terpenuhi, masyarakat akan terbantu dan mampu untuk menemukan jalan keluar dari jeratan kemiskinan. Apabila hal itu terwujud, maka mereka bisa hidup sejahtera dan cita-cita bangsa dapat diwujudkan.
Kemiskinan tidak semata-mata diabsolutkan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar untuk kehidupan sehari-sehari, dan untuk mengeluarkan masyarakat dari kondisi tersebut, penawaran program yang ditawarkan Program Keluarga Harapan menjadi langkah yang baik. Untuk keluar dari kondisi miskin tersebut bukan hanya mengenai pemenuhan kebutuhan materialnya saja, dengan pendidikan dan kesehatan inilah, sebuah program jangka panjang yang diharapkan mampu mengubah cara pandang dan pola pikir masyarakat untuk menjadikan kehidupannya menjadi  lebih baik lagi.
Pendidikan dan kesehatan yang diupayakan dalam Program Keluarga Harapan merupakan suatu investasi jangka panjang yang penting. Apalagi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan masyarakat yang berpendidikan dan sehat, sumber daya manusianya juga akan meningkat. Dengan kondisi yang menguntungkan itu, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik. Bagi negara dan masyarakat, Program Keluarga Harapan membantu dan menguntungkan keduanya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun