Kebumen, 13 Agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto di Desa Donosari, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, berhasil menciptakan inovasi baru dalam upaya pencegahan stunting. Bekerja sama dengan ibu-ibu PKK, mahasiswa KKN mengenalkan pembuatan puding coklat telur bebek sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) bergizi tinggi.
Keterlibatan ibu-ibu PKK menjadi kunci keberhasilan program ini. Mereka tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai mitra kerja mahasiswa KKN. Ibu-ibu PKK berperan aktif dalam proses pembuatan puding, memberikan masukan, serta membantu dalam sosialisasi ke masyarakat. Keberadaan mereka sangat penting untuk menjamin keberlanjutan program ini setelah KKN berakhir.Â
"Pudding coklat telur bebek ini sangat mudah dibuat dan bahannya pun mudah ditemukan. Selain itu, rasanya yang enak membuat anak-anak lebih suka mengonsumsinya," ujar  Ketua KKN, Diantoro, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Dalam kegiatan KKN, mahasiswa tidak hanya mempraktikkan pembuatan puding coklat telur bebek, tetapi juga melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu hamil dan menyusui. Mereka diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
"Kami memberikan edukasi tentang kandungan gizi telur bebek dan manfaatnya untuk mencegah stunting. Selain itu, kami juga membagikan resep dan cara membuat puding coklat telur bebek yang praktis," tambah Anggota KKN, Syifa.
Kegiatan KKN ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Donosari. Ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan dan mencoba membuat puding coklat telur bebek di rumah.
"Ibu Affan, salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. "Saya jadi tahu cara membuat makanan bergizi untuk anak saya. Selain itu, anak saya juga suka sekali dengan puding coklat telur bebek ini," ungkapnya.
Mahasiswa KKN berharap inovasi puding coklat telur bebek ini dapat terus dikembangkan dan menjadi solusi untuk mengatasi masalah stunting di Desa Donosari. Mereka juga berharap program serupa dapat dilakukan di desa-desa lain.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih memperhatikan gizi anak-anak. Dengan asupan gizi yang baik, kita bisa mewujudkan generasi muda yang sehat dan cerdas," pungkas Diantoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H