Saat dibohongi, di-PHP-kan lalu berkata bahwa tidak ada laki-laki yang benar-benar bisa dipercaya dan diandalkan. Ketika ada yang berani memukul, KDRT, lalu dicap bahwa lelaki adalah mahluk yang lebih kejam daripada perempuan.Â
Seperti halnya perempuan, lelaki juga melalui fase pertumbuhan dari lahir hingga dewasa dan akhirnya dipertemukan dengan perempuan. Berinteraksi, menjalin hubungan sampai pada kisah kasih yang seolah akan menjadi kisah yang sempurna dengan modal sebuah cinta. Lantas di tengah-tengah perjalanan, lelaki melakukan kesalahan dan perempuan menjadi orang yang merasa menjadi objek yang paling tersakiti.Â
Seperti perempuan. Laki-laki tumbuh dibentuk oleh lingkungan yang ada di sekitarnya. Pola asuh orangtua, sekolah tempat ia belajar, perlakuan teman-teman hingga tekanan-tekanan hidup sangat memengaruhi karakternya. Perempuan pun tidak jarang kok, ada yang sangat keras kepala, tempramen, sampai ada yang begitu kejam kepada pasangan dan anaknya. Semua itu dipengaruhi oleh lingkungan dan bagaimana proses ia bertumbuh.Â
Tidak akan ada laki-laki pemarah jika ia dibesarkan oleh orangtua yang memberikan kasih sayang secara utuh. Tidak akan ada lelaki yang kejam jika ia dididik oleh lingkungan yang benar. Tidak akan ada suami yang dingin jika istrinya selalu menjadi tempat ternyaman untuk suaminya berbagi banyak hal. Tidak akan ada suami yang selingkuh jika istri tidak memberikannya peluang untuk itu.Â
Lelaki juga punya hati. Saat laki-laki merasa tidak dihargai maka ia tidak akan segan-segan melakukan hal-hal yang menurutnya bisa dijadikan jalan untuk menemukan kembali harga diri.Â
Lelaki marah-marah mungkin itu karena merasa tidak dipatuhi atau tidak dihargai dan dituntut terlalu banyak oleh pasangan. Akhirnya mengambil cara marah agar ia ditakuti dan dipatuhi istri.Â
Manusia, baik laki-laki maupun perempuan tercipta dengan tugas yang sama di muka bumi. Memiliki hati, perasaan dan naluri berpikir. Tidak akan ada manusia yang sempurna. Mau laki-laki ataupun perempuan, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Tidak ada yang namanya perempuan selalu benar. Kalau perempuan lebih terlihat baper, mungkin ya. Karena hati perempuan yang diciptakan lebih lembut daripada laki-laki.Â
Lantas, apakah laki-laki gak baperan? Oh tentu saja. Laki-laki juga merasakan kesal, sebal, marah bahkan mereka sering kok cemburu. Hanya masalah pengemasan yang berbeda saja dengan perempuan. Karena lagi-lagi perempuan dan laki-laki diciptakan berbeda oleh Tuhan. Laki-laki kebanyakan pakai logika, sedangkan perempuan lebih membiarkan sisi rasa yang mendominasinya. Itulah salah satu alasan, mengapa "lelaki selalu salah". Bukan begitu?
Namun, jika kedua belah pihak bisa saling menyelaraskan dan mau saling memahami, salah menyalahkan tidak akan terjadi. Ketika perempuan sadar dan paham bahwa lelaki memang memiliki karakter yang berbeda, hati yang berbeda maka akan selalu menemukan cara bagaimana menyelaraskan sikap dengan karakter laki-laki yang memang jauh berbeda dengan perempuan.Â
Mari saling menghargai dan menjaga hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H