Banyak bergaul memang baik. Tidak memilih-milih teman pun merupakan salah satu sikap yang disukai banyak orang. Namun ternyata tidak semua jenis lingkungan bisa menerima kehadiran kita dengan baik. Jika suatu lingkungan pertemanan tidak membuat kita nyaman, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk tetap berada di sana. Kita berhak memilih lingkungan sendiri, yang menerima kita dengan baik. Sebuah pengakuan dan penghargaan dari sekelompok teman akan menjadi mood booster dan support sistem yang baik untuk hidup dan kebahagiaan.
2. Selektif memilih teman
Setelah memilih lingkungan yang tepat, memilih teman pun perlu dilakukan. Semakin dewasa seseorang lebih membutuhkan sedikit teman jika dibandingkan ketika anak-anak dan remaja. Pilihlah teman yang benar-benar bisa mendukung kemajuan hidupmu dan bisa diajak berbagi cerita bahkan yang memberi kita motivasi saat jatuh dan berada di titik terendah.
Tidak akan berdosa kok ketika terpaksa meninggalkan teman yang tidak memberi kita value. Tinggalkan saja teman yang hanya mengajak ha ha hi hi, pamer kekayaan, atau paling rajin ngajakin ngerumpi, itu sama sekali tidak membuat kita lebih baik. Â
Carilah teman yang bisa diajak diskusi, bicara hal-hal baik, teman yang mau saling mengingatkan dan menegur jika melakukan kesalahan.
3. Ubah mindset
Bullying, cacian, cibiran dan pendapat negatif yang berasal dari orang yang tidak menyenangi kita tentunya sedikit banyak akan memberi pengaruh pada kesehatan mental. Apalagi ketika kita sering berada dalam lingkungan yang salah.
Stop, jangan terlalu ambil pusing apa yang mereka katakan. Mulailah ubah pola pikir, bahwa di dunia ini tidak semua orang akan menyukai kita. Fokuslah kepada mereka yang menghargai kita dan fokus kepada tujuan-tujuan hidup. Jangan pernah menghabiskan energi untuk memikirkan perkataan orang.
Kita tidak akan pernah bisa mengunci mulut orang lain dan membendungnya agar tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Fokus saja kepada apa yang bisa kita lakukan. Jika mereka tidak bisa berhenti mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan, maka kita lah yang harus terus belajar menutup telinga dan tidak lagi mendengarkan apa yang tidak seharusnya didengarkan.
4. Cari komunitas yang satu frekuensi
Lingkungan toxic memang menyebalkan. Jangan terlalu lama tinggal di sana, kesehatanmu jiwa kita lebih penting daripada pendapat buruk mereka ketika kita meninggalkan lingkungan dan berpindah kepada lingkungan yang lebih menyenangkan.