Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka Zaman Now

17 Agustus 2020   22:06 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:30 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlepas dari definisi kata kemerdekaan yang sesungguhnya, bertepatan dengan HUT 75 RI ini banyak orang yang  mendeskripsikan kata merdeka dengan pendapatnya sendiri, dan dengan versinya masing-masing.

Jika menurut bung Karno, kemerdekaan merupakan kebebasan untuk merdeka, dalam artian setiap bangsa merdeka harus punya kebebasan untuk menentukan politik nasionalnya sendiri, merumuskan konsepsi nasionlnya sendiri, tanpa dirintangi dan dihalang-halangi oleh tekanan-tekanan dari pihak luar. Lalu, apakah seluruh warga bangsa Indonesia sudah benar-benar merdeka?

Saya rasa tidak ada yang benar-benar merdeka, jika masing-masing pribadi masih terbelenggu dengan masalahnya sendiri. Banyak orang-orang yang masih merasa terkekang, tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya dalam hal-hal yang positif tentunya, untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan zaman penjajahan dulu.

Jika para pahlawan zaman dulu dijajah oleh tekanan dari para kolonial, maka zaman now banyak orang yang dijajah oleh pikirannya sendiri. Terbelenggu oleh asumsi-asumsi yang sesungguhnya belum tentu terjadi. Terhadang oleh ketakutan-ketakutan yang dibuatnya sendiri, padahal tidak semestinya ia secemas itu jika ia memiliki keberanian yang kuat. 

Tidak jarang orang-orang yang memiliki ide brilian malah mendapatkan tekanan karena ketidakmampuan mempertahankan idenya. Orang-orang pintar, pemilik solusi-solusi jitu, malah terusir dari jabatannya karena dihadang oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ia dianggap sebagai orang yang yang berbahaya dan membahayakan.

Memang merdeka bukan berarti setiap orang bebas melakukan apa saja dengan melanggar norma dan aturan. Namun setidaknya seseorang harus bisa menjadi dirinya sendiri dimana ia bebas menuangkan ide-ide positifnya tanpa adanya tekanan dan intimidasi dari orang-orang yang bermaksud mendikte dan menguasai.

Kali ini tidak jarang anak muda yang justru mudah sekali tergiring pada hal-hal negatif. Terbawa arus pergaulan yang tidak sehat. Banyak orang-orang yang begitu terpengaruh oleh kalimat-kalimat negatif yang didapatkannya. Akibatnya korban-korban bullying berjatuhan. Banyak yang depresi karena putus asa akhirnya ia mengakhiri hidupnya.

Orang-orang yang terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain kemudian ia merasakan hidupnya penuh tekanan, bisa jadi ini merupakan salah satu ciri orang yang belum memiliki kemerdekaan.

Lalu apakah kemerdekaan yang sesungguhnya bagi pribadi-pribadi masa kini? Mungkin di bawah ini adalah kemerdekaan yang sudah Anda rasakan atau mungkin juga masih belum bisa Anda dapatkan.

1. Bebas dari tekanan

Ketika merasa berada di bawah tekanan seseorang, tentunya sangat tidak menyenangkan. Hidup terasa berada di dalam penjara. Melakukan apapun jauh dari rasa tenang. Anda yang sedang berada dalam tekanan, segera ambil sikap. Jangan mau terus menerus menjadi sasaran empuk sang pengatur. Jika apa yang anda lakukan benar, maka expresikanlah, tanpa harus takut tekanan-tekanan yang berasal dari orang lain.

2. Bebas dari rasa takut

Mungkin dari kita, masih banyak orang-orang yang serba takut untuk mengambil tindakan. Tidak siap dengan risiko yang sesungguhnya belum tentu terjadi. Akhirnya langkahnya terhenti, karena keragu-raguan yang berlebihan. Akibatnya tidak banyak yang bisa saya lakukan, karena terhadang oleh rasa takut itu.

Hidup dalam ketakutan tidak seharusnya dirasakan. Bebaskan hati dan pikiran, teruslah melangkah dan cobalah hal-hal baru, agar rasa takut itu hilang perlahan.

3. Bebas menuangkan ide

Banyak orang pintar, di kepalanya penuh dengan ide brilian. Namun mereka tidak memiliki keberanian untuk menuangkannya. Padahal bisa jadi, ide yang tersembunyi itu adalah gagasan yang tidak pernah ditemukan oleh orang lain. Memiliki banyak manfaat, dan berdaya guna untuk kehidupan orang banyak. Belum lagi, ada faktor eksternal yang melarang dan menghadang ide-ide berharga itu keluar.

Jika anda merasa bahwa ide-ide cemerlang anda perlu disalurkan, sedangkan orang di sekeliling anda mengancam, kaka jangan kungkung ide anda. Keluarkanlah dari kepala, meskipun tidak melalui lisan, Anda dapat mengeluarkan nya melalui tulisan. Jangan pendam ide Anda, ia berharga.

4. Tidak bergantung kepada orang

Anda merdeka, tidak sedang berada dalam tekanan, finansial Anda melebihi dari cukup, tetapi anda masih tergantung kepada orang lain. Itu artinya Anda masih belum merdeka. Berhentilah ketergantungan, ambil keputusan keputusan yang anda sanggup sendiri, maka rasakan bedanya. Anda akan lebih leluasa yang lebih bahagia.

5. Mandiri dan punya gagasan

Orang yang memiliki sikap mandiri, biasanya lebih mampu untuk menghadapi tantangan dan mengambil keputusan keputusan atas dirinya sendiri. Hidupnya lebih bahagia, karena pilihan-pilihan hidupnya diambil berdasarkan kesanggupannya.

6. Dinamis dan bebas pergi ke mana saja

Ciri merdeka berikutnya adalah dinamis dan bebas pergi kemana saja. Menikmati hidup, liburan, tanpa harus dikejar waktu yang mengikat. Lalu bagaimana dengan para karyawan yang memiliki jam kerja yang tetap?

Berusahalah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, agar anda memiliki waktu luang untuk menikmati masa liburan anda tanpa harus memikirkan pekerjaan.

7. Bebas memilih profesi

Zaman dulu, banyak anak-anak yang didikte oleh para orang tua harus memilih profesi tertentu sesuai dengan keinginan orangtuanya. Padahal kenyataannya, zaman sekarang begitu banyak profesi yang menjanjikan. Ketika anda memiliki passion, sadarilah, dan ambillah pekerjaan atau profesi sesuai dengan passion atau kesenangan anda. Maka anda akan lebih bahagia menjalani profesi anda.

8. Beribadah dengan penuh ketenangan.

Hal terakhir dan paling utama, kemerdekaan adalah kebebasan dalam beribadah dengan penuh ketenangan. Tanpa gangguan pihak lain, kita bisa beribadah dengan khusyuk kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jika ibadah seseorang, maka jiwanya akan semakin kuat. Semakin percaya diri dan semakin merdekalah dirinya.

Itulah beberapa arti kemerdekaan yang saya definisikan. Apakah semuanya sudah ada pada diri Anda?

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun