Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perihal Kriteria Jodoh

20 Juli 2020   06:13 Diperbarui: 20 Juli 2020   06:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti memiliki kriteria tertentu tentang pasangan yang diinginkannya. Misalkan saja, baik hati, penyayang, berhati lembut dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak jarang yang menjadikan tampilan dan bentuk fisik sebagai kriteria utama.

Namun pada akhirnya dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing. Nyatanya jodoh ada di tangan Tuhan, kita tidak bisa lari dari apa yang suda menjadi ketentuan-Nya. Yang harus kita yakini adalah, Tuhan tidak pernah salah mengatur segala hal yang terjadi pada manusia.

Bicara soal jatuh cinta, tentunya ada beberapa yang menjadi penyebabnya. Walaupun katanya cinta tidak bisa didefinisikan begitu saja. Tetap saja tidak jatuh tiba-tiba. Ada alasan yang mengantarkan dan menyebabkan getaran itu hadir dalam dada.

Di luaran sana banyak anak muda yang tergila-gila pada lawan jenisnya yang berparas rupawan. Dengan alasan pasti enak jika diajak jalan. Tidak jarang para kaum Hawa, yang mematok kriteria pasangannya harus bertubuh tinggi besar, agar bisa dijadikan sebagai bodyguard dan menjadi penjaga hidupnya, mengharuskan berwajah tampan, agar lebih percaya diri ketika jalan-jalan bersama teman. 

Yang kaum Adam pun demikian, menjadikan cantik dan enak dipandang sebagai kriteria utama dalam memilih pasangan. "Agar tak malu ketika dibawa menghadiri undangan," katanya.  

Padahal, jika kita resapi, fisik akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Yang cantik dan tampan akan keriput dengan sendirinya. Yang bertubuh kuat akan melemah pada waktunya.

Namun ada yang akan lebih bertahan lama, yaitu tentang sikap dan pembawaan. Maka untuk kalian, terutama kaun Hawa, jatuh cintalah kepada mereka yang memiliki pembawaan dan sikap yang mantap.

Berikut ini mungkin bisa kalian jadikan pertimbangan dalam memilih calon imam dan teman hidup kalian.

1.  Dewasa

Laki-laki akan menjadi pemimpin keluarga. Perlu sikap yang dewasa agar ia mampu membawa dirinya dan keluarga untuk hidup dalam masyarakat. 

Hidup yang penuh dengan tantangan, segala macam dugaan, prasangka serta masalah-masalah yang ditemui di lapangan. Itu semua banyak menuntut laki-laki untuk bersikap bijak dalam mengambil keputusan-keputusan penting. 

Lelaki dewasa, jauh lebih pantas dipertahankan daripada dia yang mudah panik, baper, mudah sedih, dan plin-plan dalam menentukan kebijakan.

Dewasa juga berarti bisa diandalkan. Tidak mudah terpengaruh pendapat orang lain dan tidak mudah terpancing emosinya. Yang dewasa tidak akan cepat marah, karena ia mampu mengendalikan dirinya sendiri.

2. Supel

Zaman sekarang sudah tidak musim lagi cari kerja dengan ijazah dan nilai IPK. Kalaupun ada, itu hanya formalitas saja. Jika ada yang lebih memengaruhi diterima atau tidaknya seseorang di dunia kerja, maka itu adalah sikapnya saat wawancara. 

Orang yang supel, enak diajak bicara dam mampu mempresentasikan dirinya di depan orang, memberikan tanda bahwa ia adalah pribadi yang mudah bergaul, dapat masuk di semua kalangan, mampu bekerja sama, dan memilki kemampuan lobbying yang andal.

Lelaki yang memiliki sikap ini sangat perlu dipertahankan. Karena di manapun ia bisa memposisikan dirinya sendiri. Dijamin deh, dengan lelaki yang supel ini, kamu gak akan merasa kesulitan jika datang ke lingkungan yang benar-benar baru.

Satu lagi, lelaki yang supel, cendrung terlihat elabih awet muda laho. Sikapnya yang dinamis dan terbuka dengan pembaruan, membuatnya selalu tergugah untuk mengikuti perkembangan zaman, tidak terkecuali soal pashion.   

3. Cerdas

Ini adalah pon paling menarik daripada poin yang lainnya. Lelaki harus cerdas dan memiliki banyak wawasan dibandingkan dengan perempuannya. 

Dengan pengetahuan dan kecerdasannya ia akan lebih mudah menjadi pemimpin bagi istrinya. Perempuan akan sangat nyaman ketika suaminya mampu menjadi teman sharing tentang bahasan apapun.

Kesenangannya mencari tahu hal-hal baru, membaca buku atau informasi penting lain yang lebih kekinian ini adalah poin paling menarik dari seorang laki-laki.  

Lelaki jenis ini tidak akan rela jika dirinya ketinggalan informasi. Kemauannya untuk terus mengikuti perkembangan zaman sangat luar biasa. Tidak jarang, lelaki jenis ini lebih senang untk menuliskan hal-hal yang dipikirkannya untuk dibagi kepada halayak ramai. Karena prinsipnya, membagi ilmu itu menyenangkan dan merasa penting untuk meninggalkan jejak positif dalam hidup.

4. Berpotensi Mapan

Banyak nasihat yang diberikan para orang tua kepada gadis-gadisnya, "carilah calon imam yang mapan!" Akan tetapi tunggu dulu, lelaki mapan hanya akan ditemui ketika mereka berada dalam usia rata-rata 30-an ke atas.

Mapan tidak diraih dengan tiba-tiba. Perlu  usaha keras untuk mendapatkannya. Adapun yang sukses muda, bisa jadi itu adalah kesusksesan warisan yang ditularkan oleh orang tuanya yang memang kaya raya.

Maka carilah lelaki yang memiliki potensi mapan. Lho, apa tandanya? Lelaki jenis ini, biasanya lebih rajin mempelajari hal-hal baru, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan kerja. Mampu berhemat dan tidak suka hura-hura. Pandai memanage waktu dengan baik, tepat waktu, disiplin dan tanggungjawab pada pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.

Kalau kamu punya teman dekat laki-laki yang memiliki rutinitas ngopi, nongkrong dengan teman-teman, main game online, dan malas bekerja, maka sebaiknya kamu coret dari list daftar calon imam kamu.

5. Saleh

Yang ini adalah sarat utama. Walaupun empat kriteria sudah kamu dapatkan. Tetap saja pengetahuan dan kemampuan serta kepatuhan dalam beragama menjadi hal yang wajib dimilikilaki-laki. Bagaimana ia akan menjadi imam kelarga jika ia sendiri belum mampu menjalankan kewajibannya sebagai hamba Tuhan Yanga Maha Esa.

Itulah kriteria jodoh yang mungkn bisa jadi bahan pertimbangan kalian yang hari ini sedang berjuang mendapatkan pendamping hidup. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun