5. Membuat kegiatan kreatif yang berbeda-beda setiap harinya
Ketika tidak bolah banyak keluar rumah, maka rumah adalah satu-satunya tempat bermain anak. jadilah partner yang baik bagi permainan anak. Ciptakan hal-hala yang menarik perhatian anak dengan cara yang kreatif.Â
Meminta anak mewarnai gambar buatan orangtua, membacakan buku cerita dengan dialog dan intonasi yang menarik, melipat kertas origami, menyiram dan menanam tanaman bersama-sama di halaman rumah, membuat makanan kesukaan secara bersama-sama, dan kegiatan yang lainnya akan membuat anak sibuk dan lupa pada gawainya.
6. Menjelaskan bahaya gawai bagi anak
Terlalu banyak main gawai akan menimbulkan banyak efek buruk yang terjadi pada anak. Mulai dari pengaruh kesehatan, pengaruh mental, dan perngaruhnya terhadapa keberlangsungan belajarnya di sekolah.Â
Jelaskan hal-hal tersebut secara detail dan perlahan-lahan agar anak tidak merasa digurui, dikekang dan dilarang-larang oleh orangtuanya.Â
Jika penjelasan kita disertai bukti, akan lebuh baik lagi pengaruhnya. Anak tidak hanya diberi tahu, melainkan memiliki kepahaman yang melekat dalam hatinya sehingga melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum kembali bermain gawai.Â
7. Memberikan banyak motivasi
Bagaianapun anak tidak lebih berpengalaman dari oraangtuanya. Mereka bahkan tidak terlalu paham akan kehidupan seperti apa yang menunggunya di depan. Berikan pengertian dan penjelasan tentang sebab akibat.Â
Misal. "jika hanya bermain gawai, maka masa depan belajar akan memburuk, kehidupan di masa yang akan datang juga akan banyak mengalami kerugian karen atelah membuang waktu dengan hanya bermain gawai. Orang lain belajar mereka kalah karena telah banyak membuang waktunya untuk hal yang sia-sia."
Memberikan nasihat dan motivasi, bahwa belajar akan jauh lebih memberikan manfaat bagi kehidupan daripada main game, adalah hal yang paling tepat dilakukanpara orangtua pada anaknya.Â