Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menangani Kecanduan Gawai pada Anak

25 Mei 2020   21:35 Diperbarui: 25 Mei 2020   21:33 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang lebih sibuk dengan gawai, bisa jadi adalah anak yang kurang perhatian dari orangtuanya. Dia tidak memilikiteman untuk ngobrol dan menceritakan banyak hal tentang pengalaman dan keinginannya. 

Bangulah komunikasi dengan baik, ajak anak untuk bercicara, bercengkrama, dan bercanda dalam hangatnya canda tawa. Dengan demikian hati akan akan mulai terisi. Bermain dan bercengkrama dengan ayah dan bundanya bahkan jauh lebih menarik daripada sekadar bermain game di gawai.

2. Letakan gawai saat bersama anak

Kebanyakan orangtua melarang anaknya bermain gawai, tetapi dia sendiri tidak bisa lepas dari benda tersebut. Tidak sedikit bahkan orangtua yang berbicara dengan anaknya dengan pandangan yang tetap fokus pada ponsel pintarnya. Letakan gawai Anda dan mulailah menatap matanya, ajak ia bicara hal apa saja yang menyenangkan.  

3.  Menciptakan suasana rumah yang menyenangkan

Ketika rumah membosankan, maka main gawai adalah satu-satunya pilihan yang paling menarik. Ketika televisi tidak diperbolehkan menyala, anak-anak hanya bisa diam tanpa mengerjakan apapun. Akhirnya mereka memilih memainkan ponsel pintarnya, memainkan game yang bisa dengan mudah diinstal dan digantu-ganti. 

Ciptakan suasana rumah yang menyengakan. Misalkan dengan mengubah suasana yang menarik perhatiannya, membuat pojok baca, menggeser beberapa perabotan yang terkesesan membosankan atau mengganti warna cat kamar anak dan membubukan dekorasi semenarik mungkin . 

Ketika denah rumah dan peralatannya berubah, diharapkan bisa mengalihkan perhatian anak dan merasa betah di rumah walau tidak mmainkan ponsel pintar.     

4. Mengajaknya jalan-jalan

Katkan [pdanya, "sayang simpan dulu gawaimu, mari ikut Ayah/Ibu jalan-jalan." Rasa jenuh yang berkepanjangan saat masa PSBB membuat kebosanan tersendiri. Ajaklah anak jalan-jalan, wlalaupun hanya di sekitar komplek perumahan. 

Berjalan-jalan bisa mengembalikan mood baik anak dan meningkatkan kesehantannya dibandingkan dengan terus-menerus bermain gawai diaman anak tidak melakukan banyak gerakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun