Betapa indah kebersamaan tersebut, apalagi jika semua warga sudah memiliki kesadaran yang sama dan merata. Duduk di sisian lapangan bukan hanya duduk memerhatikan pertandingan, melainkan saling menyapa antar sesama tetangga. Seluruh warga adalah saudara. Jika saja semuanya sadar, maka tidak akan ada lagi sekat di dada. Penonton akan lebih banyak, karena datang ke lapangan bukan lagi karena ingin menonton permainan suami atau orang paling dekat. Melainkan karena panggilan keakraban sesama warga, datang ke lapangan membawa rasa rindu kepada tetangga yang sudah menjadi saudara sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H