Ketika berkunjung ke kota Cianjur, Tauco dan manisan/asinan buah mungkin sudah menjadi oleh-oleh yang paling populer. Namun siapa sangka jika bunga yang cantik ternyata lebih menggiurkan untuk dijadikan sebagai oleh-oleh dari kota yang sejuk ini.Â
Keberadaan bunga-bunga cantik di kota Cianjur sudah bukan hal yang aneh. Kota sejuk yang memiliki ikon Taman Bunga Nusantara, sebuah tempat wisata yang diresmikan oleh Ibu Tien Suharto ini, memiliki hawa yang pas untuk menanam berbagai macam jenis bunga. Tidak heran, kalau sepanjang jalan menuju tempat wisata tersebut kiri kanan jalan dipenuhi berbagai macam bunga yang indah, seolah penanda akan ada surganya bunga di sana.
Terlepas dari tempat wisata Taman Bunga Nusantara, banyak penduduk kota Cianjur yang berada di daerah sekitaran objek wisata besar tersebut yang menyengaja memelihara bunga. Menjadi pengrajin bunga potong dan bibit bunga untuk dijual, ataupun hanya sebagai sarana penyaluran hobi.
Selain mengasuh cucu-cucu, merawat tanaman adalah kesenangan yang mampu menghilangkan jenuh dan rasa suntuk baginya. Ketika sebelum pensiun hanya sempat bercengkrama dengan bunga di sisa waktu senggangnya, kini ia semakin memiliki banyak waktu untuk menggeluti hobinya.
Amir Mahmud selalu senang berbagi dan merelakan tanaman hias yang telah lama dirawatnya untuk dijadikan oleh-oleh. Melihat senyum mereka yang sumringah ketika mendapatkan oleh-oleh berupa bunga, hati Amir pun mejadi senang. Menurut Amir, ketika berbagi, itulah arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Sebagai pecinta tanaman dan terbiasa membeli tanaman di penjual bunga, sang keponakan pun tampak ragu-ragu ketika memilih bunga. Khawatir bunga yang diambil adalah jenis tanaman langka dan mahal. Kekhawatiran tidak mampuan merawat tanaman pun menjadi alasan berikutnya. Khawatir tidak sebaik pamannya.
Akhirnya, dipilihlah tanaman yang kuat, tetapi tetap memiliki sisi unik dan keindahan yang luar biasa. Al hasil, bagasi mobil pun dipenuhi oleh pot-pot bunga indah sebagai oleh-oleh yang sangat berharga dan penuh kenangan. Semoga tetap hidup dan terpelihara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H