Mohon tunggu...
Diantika Ayu
Diantika Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, aku Dian. Karena sayang kalau cerita-cerita ini aku pendam sendiri, kayaknya lebih seru kalau aku bagikan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpikat Singapura

15 Juni 2021   20:30 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:52 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat kedua pada hari ini adalah Chinatown. Chinatown merupakan salah satu daerah turis untuk berbelanja pernak-pernik kerajinan, berburu kuliner dan mencari oleh-oleh makanan ringan. 

Pada saat itu, Chinatown sedang ramai-ramainya karena sebentar lagi Hari Raya Imlek. Banyak para penjual kue-kue kering dan perlengkapan-perlengkapan untuk berdoa berjejer memanjang di area ini. 

Di sini terdapat satu kuil buddha terbesar di Singapura bernama Buddha Tooth Relic Temple. Bangunan besar, dengan dominasi warna merah dan coklat dengan bentuk bangunan khas Chinese. 

Aku menemukan beberapa bangunan sederhana TIC (Tourist Information Centre/ Pusat Informasi Turis) di sini, cukup terkesan karena di area yang tidak terlalu luas pemerintah Singapura benar-benar memberikan servis yang baik bagi para wisatawan yang datang dan ingin mendapatkan informasi mengenai wisata. Aku mengambil beberapa brosur dan sedikit berbincang dengan petugas yang menjaga  booth itu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kawasan Chinatown ini juga terkenal karena menjadi satu-satunya Chinatown di dunia yang terdapat kuil Buddha, masjid, dan kuil Hindu berjejeran dalam salah satu sisi jalannya. 

Di beberapa titik aku melihat banyak dinding-dinding yang dilukis dengan berbagai gambar. Gambar-gambar di dinding itu menarik untuk dilihat, dilukis dengan berbagai warna dan tema. 

Bangunan-bangunan yang ada di Chinatown kebanyakan berbentuk ruko-ruko di cat warna-warni setiap bagiannya. Aku ingat hari itu panas sekali. Panas dan ramai seperti pasar kebanyakan. Ibu membeli 3 mangkok kecil keramik motif dan beberapa bungkus coklat untuk oleh-oleh keluarga dirumah.

Kami lalu kembali meneruskan ke tempat selanjutnya yaitu Bugis Village. Bugis Village juga merupakan spot berbelanja bagi para turis. 

Berbeda dengan Chinatown yang kebanyakan menjual kerajinan dan kuliner, Bugis village lebih ke fashion item dan street food. sebenarnya aku kesini karena ingin melihat dan berfoto di tangga spiral warna-warni yang pernah aku lihat disalah satu video youtube travel milik salah satu konten kreator. 

Dan tangga itu ada di sekitar Bugis Village, dengan posisi pasti entah dimana, aku juga belum tahu. Aku dan ibu berkeliling, melihat-lihat barang yang dijual dan membeli beberapa barang.

Aku juga belum menemukan tangga itu hingga saat akan ke pintu keluar aku tiba-tiba ingin membuka pintu yang mengarahkan ke bagian samping timur bangunan, dan ternyata di sanalah gang tempat tangga itu berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun