Aula Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Jakarta Barat (28/01/2022). Sebanyak 11 kelurahan di wilayah Jakarta Barat menjadi daerah prioritas  penanganan stunting (anak kurang gizi). Selain itu penyebab tingginya angka  stunting adalah kurangnya pola asuh dan pemberian gizi atau vitamin pada anak-anak sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Permasalahan ini juga muncul di Kelurahan Taman Sari.
Melalui survey dan metode pendekatan tanya jawab pada Ibu-ibu Kelurahan Taman sari dan anggota Posyandu Taman sari, ditemukan bahwa masalah terletak oleh kurangnya kesadaran Ibu untuk memberikan gizi anak yang cukup dan pengetahuan mengenai gizi buruk atau stunting.Â
Hal tersebut mendorong mahasiswa untuk melakukan penyuluhan cara perangi stunting dengan gerakan GEMARIKAN yang telah digaungkan oleh pemerintah sebelumnya. Yang tak kalah penting, penyuluhan ini sangat berkaitan dengan poin Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 yaitu terkait dengan mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik untuk anak-anak.
Kegiatan penyuluhan stunting dilaksanakkan bersama dengan Ibu-ibu Posyandu dan masyarakat Kelurahan Tamansari yang dihadiri 12 peserta. Penyuluhan dilaksanakkan dengan berbentuk presentasi yang ditampilkan oleh proyektor.Â
Materi yang ditampilkan mengenai penjelasan dimulai dari pengertian, faktor penyebab, ciri-ciri anak yang mengidap penyakit stunting, cara pencegahan stunting, manfaat ikan untuk memerangi stunting, strategi untuk menghadapi anak yang tidak suka makan ikan, penjelasan MPASI untuk si kecil berusia 6 bulan, jenis-jenis ikan untuk konsumsi MPASI, cara mengolah MPASI.Â
Stunting dapat dicegah melalui memenuhi gizi yang baik untuk anak contohnya memberikan ikan pada asupan gizinya. Ikan merupakan sumber makanan yang dilengkapi dengan berbagai nutrisi, seperti asam lemak omega-3, protein, vitamin, zat besi, dan mineral berkualitas tinggi.Â
Pemilihan ikan untuk makanan pada anak juga sangat penting yaitu memilih ikan yang masih segar, ikan yang bertulang besar, cuci ikan dengan air yang mengalir dan bersih, masak ikan hingga matang dan lunak.Â
Pengolahan MPASI untuk anak dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bubur ikan, bubur ikan dengan sayuran, dan yang tidak kalah penting yaitu tetap menyajikan berbagai variasi makanan.Â
Pada saat penyuluhan warga terlihat antusias untuk mendengar pemaparan materi dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pemilihan ikan dan tips untuk meningkatkan nafsu anak untuk mengonsumsi ikan sebagai asupan gizi setiap harinya.Â
Peserta antuasias dan mengucapkan terimakasih bahwa mendapatkan pengetahuan dan informasi baru untuk mencegah stunting dan berharap dengan adanya program penyuluhan tersebut dapat membuka wawasan Ibu-ibu lebih memperhatikan gizi anak dengan memberikan ikan pada asupan setiap harinya.Â
Di akhir penyuluhan dibagikan poster atau desain infografik tentang manfaat mengonsumsi ikan untuk menaikkan gizi pada anak. Penempelan poster dilakukan oleh Ketua koordinator Posyandu Tamansari di Posyandu Tamansari. Hal ini bertujuan sebagai pengingat sekaligus informasi untuk mencegah stunting kepada Ibu-ibu yang datang ke Posyandu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H