Mohon tunggu...
Dian Syahputra
Dian Syahputra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis itu Gampang

Motto : Berharap yang Terbaik, Namun Bersiap untuk yang terburuk. Jenius Dermawan

Selanjutnya

Tutup

Medan

Seorang Pria Mengaku Wartawan dan Memeras UMKM di Belawan

6 Mei 2023   01:10 Diperbarui: 6 Mei 2023   01:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Rabu, 3 Mei 2023, saat itu sore hari, aku sedang berjualan kue basah, kayak gorengan risol, tahu goreng, pisang goreng dan lainnya di daerah belawan. Sekitar sore hari, seorang pria tua datang ke lokasi tempat aku berjualan roti dan aneka kue basah yang siap untukku jual. Aku kira pria tua tersebut ingin membeli daganganku, tapi ternyata pria tua ini datang membawa kue yang tidak layak untuk di makan, aku tanpa berpikir panjang meminta maaf pada bapak itu, bapak itu bernama wage (tentu bukan nama aslinya), disaat aku meminta maaf dan memberikan pengganti kue untuk bapak wage tersebut, bapak wage itu tidak Terima, padahal aku mempunyai itikad baik untuk meminta maaf memberikan kue yang baru aku masak atau mengembalikan uang kepada bapak tersebut, akan tetapi bapak itu tidak ingin menerima permintaan Maafku, dan malah meminta uang  rp 5 juta, dan meminta uang di setiap bulannya sebesar rp 500.000. dan bapak itu mengaku sebagai wartawan dan menunjukkan kartu pengenalnya, dan setelah aku liat kartu pengenal tersebut, menurutku itu bukan kartu pengenal milik bapak tersebut. Karena dari ciri-ciri pak wage yang akan saya jelaskan sekarang. 

Pak wage : Sudah tua usia sekitar 60 tahunan, kulit sawo mateng, walaupun sebenarnya pak wage ini udah hampir busuk .  Btw kulitnya udah berkeriput. 

Kartu penenal wartawan : Pria muda sekitar usia 30 tahun, rambut hitam rapih, kulit bersih, di kartu pengenal tertera berlaku sampai dengan  Agustus 2026.

Btw foto di kartu pengenal berbeda dengan foto pak wage, tersebut. 

Aku dengan tulus meminta maaf kepada pak wage, mungkin saja ketika bersiap untuk jualan, ada kue dadar ku yang lama tapi tidak terkeluarkan olehku dari steling gerobakku. Sehingga bapak wage mendapatkan kue dadar yang hari sebelumnya.  Tapi yang tidak aku Terima dari bapak wage tersebut, dia meminta uang di setiap bulannya sebesar Rp 500.000  

#HanyaFiksi 

Jika terjadi kesamaan cerita dengan  dunia  nyata, berarti tanpa di sengaja. 

#HanyaFiksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun