Mohon tunggu...
DIAN NASTITI
DIAN NASTITI Mohon Tunggu... -

Memaafkan melupakan mengiklaskan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Caleg Jurnalis Menuju Komisi I

29 Maret 2014   03:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat tayangan televisi yang bisa merusak generasi bangsa. Banyak tayangan yang tidak bermoral, kekerasan, dan aksi porno. Berangkat dari semua hal yang miris, ada beberapa caleg yang berlatarbelakang jurnalis. Tapi langkah apa yang akan mereka lakukan jika sudah duduk di Senayan. Banyak acara-acara yang sama sekali tidak mendidik dan mengganggu jam belajar anak-anak. Lalu langkah apa yang seharusnya dilakukan ? Undang undang penyiaran yang berbeda dengan jurnalis. Tetapi juga harus bisa menghimbau masyarakat dan ortu untuk bisa mengawasi anak-anak. Porsi tayangan denganpendidikan dan budaya yang sedikit yang mengedepankan glamor dan kekerasan, adalah tanggung jawab sebagai Pemerintah dan anggota dewan serta masyarakat. Kebebasan pers harus dipertahankan tetapi tidak mengesampingkan kontrol masyarakat. Pihak pertama dari keluarga.

Penegakan hukum dari institusi penyiaran harus diperkuat seperti hukum yang tegas. Legislatif yang notabenya perwakilan dari masyarakat pun harus berperan. Modal politik yang bagaimana untuk mengatasi media saat ini ? Pemecahan masalah yang digunakan itu dari masyarakat, jurnalis, pemerintah dan hukum. Acara-acara yang mendidik yang harus ditingkatkan. Peraturan yang tegas serta konsekuensi yang tegas. Penegasan undang-undang penyiaran dan fungsi Komisi Penyiaran Indonesia. Peraturan sehebat apapun jika dalam lapangan tidakdirealisasikan maka itu sama saja bohong. Tayangan dengan konten apa yang sesuai dan baik untuk anak-anak dan masyarkat.

Bagaimana mendorong tontonan menjadi tuntunan? Mendorong LSM untuk mengajukan pada komisi penyiaran , tetapi masyarakat harus mempunyai andil karena utamanya adalah masyarakat. Dimulai dari keluarga, lingkungan, institusi penyiaran. Dengan cara tontonan yang meperbanyak budaya dan pendidikan. Sosialisasi kepada anak bangsa untuk memilih tayangan yang baik. Namun pada implementasi tidak terlihat dampaknya, langkah konkrit yang bisa dilakukan memilah mana yang perlu ditonton dan yang tidak ditonton. Perlu adanya pengendalian dari yang sederhana yaitu mengurangi menonton tayangan televisi yang tidak bermoral. Industri televisi yang harus diubah agar dibuat regulasi. Politikal kontrol, fungsi KPI, kode etik sangat ditekankan. Adanya kesadaran dari pemilik media maka perbanyaklah melakukan sesuatu bukan memperbanyak omongan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun