Taukah kalian mengenai kecerdasan buatan dan bagaimana perannya dalam kehidupan manusia? Ternyata contoh kecerdasan buatan telah sering kita gunakan loh, seperti Google Assistant, Bixby, atau Siri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kecerdasan buatan adalah program komputer dalam meniru kecerdasan manusia, seperti mengambil keputusan, menyediakan dasar penalaran, dan karakteristik manusia lainnya. Menurut Haag dan Keen (1996), AI adalah bidang studi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan, dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut dapat memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dengan kata lain, kecerdasan buatan atau AI adalah cabang ilmu komputer yang menangkap, menyimpan, serta membuat keputusan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dan bersifat lebih rasional daripada manusia.
Kecerdasan buatan memiliki peran penting pada kehidupan manusia saat ini, karena dengan adanya AI manusia sangat dipermudah untuk melakukan seluruh pekerjaan. AI berkontribusi signifikan di berbagai bidang, termasuk keuangan, kesehatan, dan lain-lain. Fokus kita kali ini adalah peran kecerdasan buatan dalam bidang Kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan. AI ini dapat membantu menganalisis data yang kompleks dan membuat keputusan yang lebih akurat, membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mempermudah akses kesehatan bagi semua orang.
Menurut Statista, pasar layanan kesehatan kecerdasan buatan (AI), yang bernilai $11 miliar pada tahun 2021, diproyeksikan bernilai $187 miliar pada tahun 2030. Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa kita akan terus menyaksikan perubahan besar dalam cara penyedia medis, rumah sakit, perusahaan farmasi dan bioteknologi beroperasi
Berikut beberapa contoh pelayanan kesehatan yang dapat dibantu oleh AI:
* Administrasi rumah sakit atau puskesmas
AI dapat membantu kerja staff admin dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Pekerjaan seperti pengolahan ratusan dokumen setiap harinya menjadi lebih mudah dengan bantuan AI, dapat mempermudah staff admin dalam mencari serta mengarsipkan seluruh dokumen dengan cepat. AI juga menghubungkan informasi dalam hitungan menit yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diproses. Ini dapat mengurangi waktu dan biaya dalam proses administrasi layanan Kesehatan.
* Diagnosis medis
Kecerdasan buatan dapat membantu meningkatkan proses diagnosis dengan kecepatan dan ketepatan lebih tinggi. Riwayat medis yang tidak komprehensif dan beban kasus yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kesalahan manusia yang serius. Dengan mengatasi faktor-faktor tersebut, kecerdasan buatan dapat memprediksi dan mendiagnosis penyakit lebih cepat di dengan kecepatan yang melebihi kebanyakan tenaga medis.
* Formulasi obat
Kecerdasan buatan dapat membantu para apoteker dalam memformulasikan obat, baik di industri maupun rumah sakit ataupun puskesmas. AI, termasuk pembelajaran mesin dan desain obat berbantuan komputer, dapat digunakan untuk memecahkan banyak masalah dalam penemuan obat. Teknik AI atau ML dapat diterapkan dalam berbagai aspek penemuan obat, termasuk skrining awal obat, prediksi target, sintesis kimia, perancangan obat, dan pengalihgunaan kembali obat.
Di Indonesia, kecerdasan buatan juga telah diterapkan manfaatnya. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tekonologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan diujicobakan di tiga rumah sakit ternama di Indonesia, yakni Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Pemanfaatan teknologi AI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia secara efisien.
Sumber :Â
https://kemkes.go.id/id/ai-mulai-wujudkan-efisiensi-pelayanan-kesehatan-indonesia
https://www.ibm.com/id-id/think/insights/ai-healthcare-benefits
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44538/2/naskah%20kecerdasan%20buatan.pdf
Link YoutubeÂ
https://youtu.be/d2NQxLUT5V0?si=6M_uAU9X1CE0kW1n
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H