Mohon tunggu...
Dian Simbolon
Dian Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dian Sahaya Simbolon, seorang mahasiswi di Universitas Palangka Raya, sangat tertarik untuk menulis artikel opini tentang masalah dan dunia pendidikan. Melalui tulisan saya, saya berusaha untuk menyampaikan perspektif yang mendalam serta solusi konstruktif untuk masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pembayaran Bank Sentral, Optimalisasi Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah pada Daerah Otonomi Baru di Papua

14 Oktober 2024   00:11 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua adalah hasil dari kebijakan pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Langkah ini disertai dengan tantangan besar, salah satunya adalah bagaimana mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) menjadi instrumen vital yang perlu diperluas dan dioptimalkan.

Urgensi Elektronifikasi Transaksi

Elektronifikasi transaksi pemerintah daerah melibatkan digitalisasi seluruh proses pembayaran dan penerimaan keuangan daerah, sehingga tidak lagi bergantung pada transaksi tunai. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas sistem pembayaran memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi ini. Melalui sistem pembayaran yang aman, efisien, dan inklusif, BI berusaha menciptakan ekosistem transaksi digital yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah terpencil seperti Papua.

Di Papua, penggunaan sistem pembayaran elektronifikasi menggunakan qris terbanyak masih lebih dominan di wilayah perkotaan, seperti Kota Jayapura, Merauke, dan Timika. Rama Kharisma Purnama Putra selaku Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Provinsi Papua beserta Tim masih terus berusaha mendorong penggunaan sistem pembayaran elektronifikasi pada berbagai kegiatan transaksi.

Salah satu manfaat utama dari elektronifikasi adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah. Transaksi yang dilakukan secara digital dapat dengan mudah dilacak, diverifikasi, dan diaudit, sehingga risiko penyimpangan keuangan dapat diminimalkan. Selain itu, sistem ini memungkinkan efisiensi dalam pengelolaan kas daerah, karena mengurangi biaya operasional terkait dengan penggunaan uang tunai.

Tantangan di Daerah Otonomi Baru Papua

Meskipun manfaat elektronifikasi sudah jelas, tantangan implementasinya di daerah otonomi baru di Papua cukup kompleks. Infrastruktur digital yang terbatas, akses internet yang belum merata, serta tingkat literasi digital yang masih rendah menjadi hambatan utama. Hal ini diperparah dengan kondisi geografis Papua yang terdiri dari banyak wilayah terpencil dan sulit dijangkau, sehingga memerlukan solusi yang lebih inovatif dan kontekstual.

Untuk itu, optimalisasi sistem pembayaran di daerah otonomi baru harus didukung dengan investasi pada infrastruktur telekomunikasi dan penyediaan layanan keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta BI perlu bersinergi dalam membangun fondasi digital yang kuat, termasuk meningkatkan akses internet dan memperluas jaringan keuangan digital hingga ke pelosok Papua.

Strategi Optimalisasi Elektronifikasi

Optimalisasi perluasan elektronifikasi transaksi di Papua memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk:

1. Peningkatan Infrastruktur Digital : Investasi pada infrastruktur telekomunikasi, seperti jaringan 4G dan bahkan 5G, perlu dipercepat agar wilayah-wilayah terpencil di Papua dapat terhubung dengan ekosistem keuangan digital.

2. Edukasi dan Literasi Digital : Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan BI dan sektor swasta untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Program edukasi yang fokus pada penggunaan alat pembayaran digital, mobile banking, dan e-wallet dapat membantu mempercepat adopsi elektronifikasi.

3. Kolaborasi dengan Lembaga Keuangan dan Fintech : Kerja sama antara pemerintah daerah dengan lembaga keuangan dan perusahaan fintech dapat menjadi solusi untuk menyediakan layanan keuangan yang inklusif di daerah otonomi baru. Fintech dapat menjadi jembatan bagi masyarakat di daerah terpencil untuk mengakses layanan keuangan digital.

4. Integrasi dengan Sistem Pajak dan Retribusi Daerah : Elektronifikasi juga dapat dioptimalkan dengan mengintegrasikan sistem pembayaran digital ke dalam proses pembayaran pajak daerah dan retribusi, sehingga mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban mereka sambil meningkatkan penerimaan daerah.

Peran Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah

Bank Indonesia berperan penting sebagai penggerak utama dalam memperluas elektronifikasi di Papua. Namun, kesuksesan program ini juga sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah. Pemerintah daerah di Papua harus berperan aktif dalam mengadopsi teknologi digital, memfasilitasi akses ke infrastruktur, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam sistem pembayaran non-tunai.

Dengan adanya koordinasi yang baik antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah, tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi secara bertahap. Selain itu, diperlukan pendekatan yang adaptif dan kontekstual yang sesuai dengan karakteristik sosial dan geografis Papua agar elektronifikasi dapat berjalan efektif. 

Optimalisasi perluasan elektronifikasi transaksi di daerah otonomi baru Papua merupakan langkah strategis dalam mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua. 

Dengan sistem pembayaran yang efisien dan transparan, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam mengelola anggaran, meningkatkan pendapatan daerah, serta mengurangi risiko penyimpangan keuangan. Namun, keberhasilan program ini membutuhkan kerja sama lintas sektor, terutama dalam meningkatkan infrastruktur digital dan literasi keuangan di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun