Mohon tunggu...
Dianrustiani
Dianrustiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN ponorogo

Saya sebagai mahasiswa TBINA IAIN Ponorogo 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Ta'aruf dan Pacaran

13 Oktober 2024   23:15 Diperbarui: 14 Oktober 2024   02:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alasan seperti itu sebenarnya hanya akan memathakan semangat seseorang juika ternyata ada suatu hal yang menuntunya berpisah dengan pacarnya. Mereka yang menyandang statua pacar kadang juga sudah melewati batas, mereka sering jalan berdua, keluar malam berdua, bahkan karena terlalu nyaman mereka akhirnya tidur berdua. Dan menimbulkan akibat yang fatal bagi keduanya. Seelain hal ini melanggar syariat agama, ini juga melanggar hukum negara yang telah ditentukan.

Kita yang melakukan pacarana jika kita kehilagan sosok yang pernah Istimewa pada diri kita, nantinya akan menimbulkan dampak positif maupun dampak negative pada diri kita. Banyak sekali faktor yang membuat mereka berpisah, karena memang mereka telah melewati batas yang telah di tentukan. 

Mereka gagal dalam hal berpacaran yang di atas namakan sebagai proses ta'aruf. Dampak Ketika kita sudah masuk pada dunia pacaran antara lain, akan membuat kita tidak peduli terhadap keluarga , teman , bahkan diri sendiri. Dia cenderung larut dengan segala hal yang diminta oleh pacarnya. 

Jika mereka ternyata pisah, maka dapat menyebabkan gangguan jiwa, stress, emosi tidak terkontrol, timbul rasa demdam, dan lain sebagainya. Selain dampak negative ada beberapa dampak positif jika kitab isa keluar dari lingkaran pacarana yaitu, kita bisa lenih bebas untuk menentukan karir kita, kita akan lebih sering berinteraksi dengan keluarga ataupun teman dekat, terhindar dari fitnah, harga diri terlindungi, dan beberapa hal lain. 

Untuk mencegah hal tersebut, harus ada pendekatan sekaligus bimbingan yang lebih intensif dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Upaya diri kita sendiri adalah dengan kita harus menjaga Batasan interaksi antara lawan jenis, tidak mudah terbawa arus, kita harus memilih teman yang dapat memeberikan arahan untuk bvertindak positif.

KESIMPULAN 

Dari paparan di atas sebaiknya kita sebagai remaja harus pandai dala m menjaga diri. Karena jika kita terseret pada perilaku yang menyimpang maka akan merugika kita sendiri sekaligus oramg yang ada disamping kita. Pepatah mengatakan "kamu boleh mengikuti arus Sungai, tapi jangan sampai engkau terbawa oleh arus tersebit."    

DAFTAR PUSTAKA 

Munawaroh, Rosidatun. (2020). Konsep Ta'aruf Dalam Perspektif Islam, UIN Raden Intan Lampung

Umamah, Siti. 2024. Ta'aruf Sebagai Ihktiar Mencari Pasangan Ideal didalam Perhikahan Ditinjau Dari Segi Maqashid As-Syariah, Jurnal Cendekia Ilmiah,                                                                

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun