Mohon tunggu...
Dian Riandani
Dian Riandani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabaran

Hallo, saya Dian Riandani. Hobi saya adalah memasak dan basket. Saya dapat beradaptasi dengan lingkungan baru, bertanggungjawab dan mandiri. Saya tertarik untuk mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan wawasan dan pengalamannya saya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Korelasi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter dan Kepribadian Anak

12 Maret 2024   22:05 Diperbarui: 13 Maret 2024   00:11 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : Gramedia

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak sejak anak lahir di dunia. Keluarga menjadi pondasi utama dalam pembentukan karakter anak. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Keinginan inilah yang menjadi terbentuknya pola asuh terhadap anaknya. Namun, terkadang kita menjumpai orang tua yang belum mengetahuai dampak dari pola asuh yang diterapkan. Pola asuh yang diterapkan orang tua dijadikan sebagai landasan anak dalam berkembang dan bersosialisasi dengan masyarakat luas.

Perkembangan anak yang sangat pesat dari segi sosial, emosional, dan intelektualnya terjadi saat anak memasuki usia 3-6 tahun (masa prasekolah) atau biasa dikenal dengan golden age. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan bahwa masa golden age berada dalam rentang usia 0 sampai 6 tahun. 

Pada masa inilah, penting sekali anak diberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, dan moral sebagai bekal anak untuk berkembang dikemudian hari. Dikutip dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang menjelaskan bahwa menurut penelitian, kecerdasan seorang anak mencapai 50 persen pada usia 0 sampai 4 tahun. 

Hingga usia 8 tahun kecerdasannya meningkat sampai 80 persen, dan puncaknya yaitu 100 persen di usia 18 tahun. Pembentukan karakter anak dapat melalui penanaman nilai-nilai atau norma-norma yang dapat mendukung perkembangan positif anak. Pola asuh yang diterapkan bukan hanya berpengaruh pada perkembangan anak saat itu saja, tetapi dapat berpengaruh pula sebagai dasar perkembangan dan pembentukan karakter anak di masa depan.

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Interaksi sehari-hari antara orang tua dan anak menciptakan lingkungan yang memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi korelasi antara pola asuh orang tua dan pembentukan karakter serta kepribadian anak.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa pola asuh dapat beragam, dan setiap pola asuh memiliki implikasi yang berbeda terhadap perkembangan anak. Pola asuh otoritatif, misalnya, dikenal sebagai pendekatan yang seimbang antara kehangatan dan kontrol yang tepat. 

Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung memberikan panduan dan aturan yang jelas, sambil tetap memperhatikan kebutuhan emosional anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola asuh otoritatif ini secara positif berkorelasi dengan pembentukan karakter yang baik pada anak, seperti tingkat kepercayaan diri yang tinggi, kemandirian, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan.

Di sisi lain, pola asuh otoriter cenderung lebih dominan dan mengatur anak tanpa memperhatikan kebutuhan dan keinginan mereka. Orang tua dengan pendekatan ini mungkin cenderung mengendalikan anak dengan ketat dan kurang memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan kemandirian dan inisiatif. Pola asuh ini dapat menghasilkan anak-anak yang kurang percaya diri, takut, dan mungkin cenderung memiliki perilaku agresif atau pasif.

Selain itu, pola asuh permisif, di mana aturan dan batasan kurang ditegakkan dengan konsisten, juga memiliki dampak pada pembentukan karakter dan kepribadian anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini mungkin cenderung lebih fleksibel dan toleran terhadap perilaku anak, namun bisa juga menjadi terlalu memanjakan. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab.

Penting untuk dicatat bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tidak hanya memengaruhi perilaku anak pada masa kecil, tetapi juga membentuk dasar untuk perkembangan karakter dan kepribadian mereka di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk secara aktif terlibat dalam pembentukan karakter anak dengan memperhatikan pola asuh yang mereka terapkan. 

Mendengarkan, memberikan contoh, dan memberikan panduan yang konsisten merupakan langkah-langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak.

Dalam konteks ini, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pola asuh yang tepat dapat berdampak positif pada perkembangan anak baik dari segi sosial, emosional dan intelektualnya. Dengan kesadaran akan implikasi dari pola asuh yang mereka terapkan, orang tua dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga mereka. 

Dengan demikian, pola asuh orang tua memiliki korelasi yang kuat dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Kesadaran akan peran ini dapat membantu orang tua memainkan peran mereka secara efektif dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka.

Sumber :

https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/download/pola-asuh-orangtua-dalam-membentuk-karakter-anak/240/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun