Mohon tunggu...
Dian Rezky Handayani
Dian Rezky Handayani Mohon Tunggu... -

nama saya Dian Rezky Handayani\r\nN11114061\r\nsaya adalah mahasiswa universitas hasanuddin fakultas farmasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Karut-marut Apoteker di Negeri Kita

30 November 2014   11:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara kita, kebanyakan orang masih berpikiran bahwa profesi seorang apoteker hanya berperan sebagai bawahan dokter. Entah mengapa tanggapan ini terlanjur melekat pada khalayak banyak, sehingga kiprah profesi apoteker hanya begitu saja. Akibatnya mereka hanya mengenal dokter, padahal apoteker mempunyai peran penting yang tidak kalah jauh dengan dokter, dimana apoteker menerapkan ilmu kedokteran dan kimia. Jika kedokteran memfokuskan penyembuhan pasien lewat penanganan secara langsung, Apoteker memfokuskan tentang obat-obatan yang berguna untuk menyembuhkan pasien.  Apoteker  mempelajari mulai dari pembuatan obat, nasib obat di dalam tubuh, ramuan tradisional, farmasetika, dan pelayanan obat kepada pasien termasuk menjelaskan kepada pasien tentang indikasi,efek samping,dan tata cara penggunaannya obatnya yang benar.

Yah miris memang jika dikaitkan dengan profesi apoteker  yang seolah berada di bawah dokter, padahal dokter dan apoteker mempunyai fungsi dan perannya masing-masing, profesi yang saling terkait dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Apoteker dan dokter sama-sama terikat pada sumpah suci kepada Tuhan yang Maha Esa untuk senantiasa menomor satukan kepentingan pasien, seolah tidak cukup dengan sumpah, kedua profesi ini juga memiliki kode etika khusus yang mengatur praktek profesi ini dengan kewenangan yang berbeda dan tentu saja peranan yang berbeda. Seorang dokter  memiliki wewenang mendiagnosa dan menuliskan resep yang apoteker tidak dapat melakukannya, namun seorang apoteker memiliki kewenangan lebih dalam inventalisir obat-obatan terutama obat golongan keras, apalagi berbicara tentang narkotik dan psikotropik, hanya apotekerlah yang diberi amanat oleh undang-undang dalam pengelolaannya, bukan dokter kecuali dokter di daerah terpencil atau dalam keadaan darurat.

Di luar negeri, profesi apoteker sangat di agung-agungkan dibandingkan dokter. Mengapa demikian?? Karena tingkat kepercayaan masyarakat di sana sangat tinggi, dimana mereka percaya bahwa profesi ini hanya dimiliki orang-orang yang teliti dalam menangani mereka bahkan profesi apoteker dapat dijadikan jaminan jika meminjam uang di bank atau lembaga peminjaman.

Melihat keaadaan ini, dapat di bandingkan bahwa profesi apoteker di Indonesia tampaknya belum sampai pada era pharmaceutitical care apalagi Era Medication Therapy Managemen (MTM) yang katanya sejak tahun 90an sudah di agung-agungkan. Pada kenyataannya, masyarakat tidak mengenali profesi apoteker ini, mereka hanya tahu bahwa yang mengerti tentang kesehatan mereka hanya dokter seorang. Mereka hanya tahu bahwa profesi apoteker itu yang meracik obat di apotek atau semacam asisten dokter.Miris, yah itulah kenyataan yang kita hadapi, tapi itu bukan berarti alasan kita tidak melakukan langkah apa-apa.

Bila dikaji lebih luas lagi, apoteker ini tidak hanya sekedar meracik obat. Ia juga meneliti kandungan obat, makanan, membuat kosmetik, dan masih banyak lagi. Sehingga obat yang kita komsumsi, makanan yang kita dapatkan, kosmetik yang kita gunakan. Sebagian besar mungkin hampir semua adalah hasil dari para apoteker namun para masyarakat masih kurang menyadarinya.

Oleh karena itu kita sebagai calon apoteker yang tentu akan terjun dakam masyarakat, harus menyakinkan mereka. Bahwa profesi kita ini bukan lah sekedar asisten dokter,tukang racik obat atau seperti tukang sales obat dan lai sebagainya. Kita, apoteker dan dokter berjalan beriringan dengan dokter . dimana dokter memfokuskan penyembuhan pasien lewat penanganan medis secara langsung,  dan Apoteker memfokuskan tentang obat-obatan yang berguna untuk menyembuhkan pasien. Dimana kita semua tahu bahwa apotekerlah yang paling mengerti betul bagaimana mekanisme, efek samping obat tersebut di tubuh kita dan yang paling penting apakah obat tersebut cocok untuk kita konsumsi. Sehingga bila hanya ada dokter maka para pasien pun hanya tahu apa penyakitnya dan para dokter pun tak bisa melakukan tindak lanjut pada pasien tanpa adanya obat dari sang apoteker. Hidup Apoteker..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun