Mohon tunggu...
Dian Lestary
Dian Lestary Mohon Tunggu... -

Berbenah Bahasa - Tulisan adalah Kekuatan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Kurikulum Pendidikan Indonesia

16 Mei 2015   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 5877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perjalanan Kurikulum Pendidikan Indonesia

Pendidikan bukan lagi merupakan kata asing, semua golongan secara sosial dalam masyarakat kita sudah biasa mendengar hal ini. Pendidikan identik dengan pergi ke sekolah, duduk diam dan diasumsikan sebagai orang-orang pandai yang mengenyam pendidikan. Namun nyatanya pendidikan tidak sesempit hanya terjadi ketika kita duduk dibangku sekolah. Pendidikan bahkan sudah dimulai ketika kita masih dalam janin, yakni saat orangtua kita mengajak bicara, memperdengarkan musik, dan lain sebagainya.

Namun saat ini kata pendidikan memang semakin tereduksi. Pendidikan seperti hanya bisa terjadi di bangku sekolah. Saking rumitnya, pendidikan kita sering menemukan kegalauan dalam system pendidikan waktu lepas waktu. Adapun Indonesia, pernah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum dalam system pendidikannya.

Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia :

1.Kurikulum 1947

Kurikulum ini memuat 2 hal pokok :

a.Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya

b.Garis-garis besar pengajaran

2.Kurikulum 1952

Kurikulum ini memuat 5 hal pokok :

a.Pendidikan pikiran harus dikurangi

b.Isi pelajaran harus dihubungkan dengan kesenian

c.Pendidikan watak

d.Pendidikan jasmani, dan

e.Kewarganegaraan masyarakat

3.Rencana Kurikulum 1964 dan Kurikulum 1964

Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut :

a.Manusia Indonesia berjiwa Pancasila

b.Man Power

c.Kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur

d.Ilmu dan teknologi yang tinggi

e.Pergerakan rakyat dan revolusi

Rencana pendidikan 1964 melahirkan kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.

4.Kurikulum 1968

Kurikulum ini bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

5.Kurikulum 1975

Ciri-ciri kurikulum ini adalah :

-Berorientasi pada tujuan

-Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integrative.

-Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu

-Menganut pendekatan system instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). System yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa. Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon dan latihan.

6.Kurikulum 1984

Ciri umum kurikulum ini adalah :

-Berorientasi kepada tujuan instruksional

-Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif.

-Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral

-Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan

-Menggunakan pendekatan keterampilan proses

7.Kurikulum 1994

Ciri umum kurikulum ini adalah :

-Sifat kurikulum objective based curriculum

-Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan system caturwulan

-Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat

-Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu system kurikulum untuk semua siswa diseluruh Indonesia

-Dalam pelaksanaan kegiatan,guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik dan sosial

8.Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

Karakteristik KBK ialah :

-Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal

-Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman

-Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode bervariasi

-Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif

-Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi

9.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006

Kurikulum ini memuat bahwa, guru memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolahnya

10.Kurikulum 2013

Kurikulum ini berbasis pada sains. Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar bersifat tematik integrative. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistic dan menyenangkan. Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portfolio saling melengkapi.

Alokasi jam pembelajaran dalam kurikulum ini bagi siswa Sekolah Dasar yakni :

-Banyaknya jam pelajaran perminggu kelas 1 = 30 jam

-Kelas 2 = 32 jam

-Kelas 3 = 34 jam

-Kelas 4,5,6 = 36 jam

Alokasi waktu jam pelajaran bagi siswa Sekolah Menengah Pertama :

-Perjam = 40 menit

-Banyak jam pelajaran per minggu = 38 jam

Alokasi waktu jam pelajaran bagi siswa Sekolah Menengah Atas :

-Perjam = 45 menit

-Banyaknya jam pelajaran perminggu = 39 jam

Dari sekian banyaknya perubahan sistem kurikulum pendidikan di Indonesia, setidaknya ada satu yang semestinya telah sukses menghasilkan tujuan-tujuan mulia masing-masing menteri pada jamannya dalam merumuskan. Meski kenyataannya, entahlah.

Referensi : Motivator87.blogspot.com

Pustakaaslikan.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun