Mohon tunggu...
Dian Rahmadani
Dian Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang melakukan KKN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Posisi Partiarki yang Tinggi Menyebabkan Redahnya Posisi Wanita, Di Mana Kesetaraan Gendernya?

12 Agustus 2022   00:48 Diperbarui: 12 Agustus 2022   00:57 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamang  Mudiak, Agam  (11/08/2022) Pada awal Juni hingga dengan Agustus dalam waktu 45 hari telah dilaksanakan KKN oleh Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022, yang lokasinya berada  di Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam ,Sumatera Barat.

Dalam pelaksanaan program diawali dengan melakukan survey di daerah Kamang Mudiak terlihat bahwa para remaja disini memiliki potensi yang sangat bagus, banyak dari mereka yang bersekolah di madrasah yang noteben nya sekolah berbasis agama, disana berbagai pengajaran tentang keagamaan dan ilmu pengetahuan umum, namun sedikit disayangkan di Kamang Mudiak masih kentalnya budaya Patriarki, yang mana mereka menganggap bahwa laki-laki lah yang paling dominan dari perempuan.

Program kerja yang telah dilakukan berkaitan dengan kesetaraan gender, kesetaraan gender merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan berdasarkan SDG’s  yang ke -5. Bicara masalah gender dimasa sekarang  ini bukan lah hal yang dapat membedakan antara peran laki-laki dan perempuan tetapi hanya masalah perbedaan antara perilaku dan sturktur biologisnya saja. Kesetaran gender  artinya kesamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat dari itu dapat dibuatlah program yang menyemarakkan pentingnya adanya kesetaran gender, program ini dilaksanakan di sekolah-sekolah sekitaran Kamang Mudiak  yaitu MTI Tarusan, SMP 2 Kamang Magek, dan Madrasah YATI. Dalam penyampaiannya disebutkan bahwa wanita juga berhak mendapatkan pendidikan yang tinggi,  mereka berhak atas pencapaian prestasi dalam kegiatan apapun, bukankah para perempuan juga bisa melakukan hal yang juga dilakukan oleh laki-laki. 

Stigma bahwa perempuan hanya akan bekerja diranah domestic  (kasur, dapur, dan sumur) harus lah dihilangkan dari masyaraka Kamang Mudiak khususnya dari remajanya.  Peremuan itu bisa melanjutkan pendidikan dan nantinya juga berhak mendapatkan pekerjaan yang layak untuk mereka sendiri. perempuan tidak lagi dalam posisi sub-ordinary (penomorduan) dimana perempuan juga memiliki kesempatan yang sama dalam politik, ekonomi, sosial dan budaya.

dokpri
dokpri

Kesetaran antara laki-laki dan perempuan ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan minat dan bakat para perempuan untuk lebih mengeksplor diri mereka sendiri tampa adanya batasan hanya karena mereka adalah perempuan.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini akan dapat menumbuhkan kesadaran dan dapat membangun semangat dari para rempuan muda ini untuk mengambangkan diri mereka sendiri dan semoga akan berkurang dan bahkan akan hilang sigma buruk masyarakat terkait posisi perempuan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun