Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokatuh...
Karakter, mungkin sebagian orang merasa tidak telalu penting saat membaca ataupun mendengar kata ini.
Tapi nyatanya ??????? mari kita jawab dan renungkan bersama pertanyaan-pertanyaan berikut ini...
Berapa banyak pemimpin yang diciduk KPK???
Berapa banyak public figureyang terlibat narkoba???
Berapa banyak suami yang menyakiti bahkan membunuh isterinya???
Berapa banyak ayah yang tega merenggut kehormatan anak kandungnya???
Berapa banyak anak yang secara sadis baktanpa dosa menggugat orang tuanya???
1, 2, 3, atau ... ??? mau berapa banyak lagi???
Ini dapat menjadi salah satu landasan kuat -bagi kita masyarakat awam-, untuk menjawab pertanyaan mengapa pendidikan karakter???
Iya, ketika masa kita sekitar 20 sampai 30 tahun lalu mungkin kita tidak pernah mendengar pertanyaan-pertanyaan di atas. Mengapa? karena dulu, orang tua kita menanamkan dengan kuat ketaqwaan, kejujuran, gotong royong, mandiri, dan sebagainya. Hal ini terlihat dari kebiasaan harian kita yang bermain bersama, bercanda tawa, rutin membantu orang tua, tidak pernah meninggikan suara di depan orang yang lebih tua, memungut sampah di depan mata, beramai-ramai ke masjid untuk sholat dan belajar mengaji, dan lain sebagainya.