Mohon tunggu...
Dian Anggreini
Dian Anggreini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Pendidikan Karakter?

23 Oktober 2017   05:30 Diperbarui: 23 Oktober 2017   06:42 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilza M. Revolusi Materi dalam Pendidikan

Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokatuh...

Karakter, mungkin sebagian orang merasa tidak telalu penting saat membaca ataupun mendengar kata ini.

Tapi nyatanya ??????? mari kita jawab dan renungkan bersama pertanyaan-pertanyaan berikut ini...

Berapa banyak pemimpin yang diciduk KPK???

Berapa banyak public figureyang terlibat narkoba???

Berapa banyak suami yang menyakiti bahkan membunuh isterinya???

Berapa banyak ayah yang tega merenggut kehormatan anak kandungnya???

Berapa banyak anak yang secara sadis baktanpa dosa menggugat orang tuanya???

1, 2, 3, atau ... ??? mau berapa banyak lagi???

Ini dapat menjadi salah satu landasan kuat -bagi kita masyarakat awam-, untuk menjawab pertanyaan mengapa pendidikan karakter???

Iya, ketika masa kita sekitar 20 sampai 30 tahun lalu mungkin kita tidak pernah mendengar pertanyaan-pertanyaan di atas. Mengapa? karena dulu, orang tua kita menanamkan dengan kuat ketaqwaan, kejujuran, gotong royong, mandiri, dan sebagainya. Hal ini terlihat dari kebiasaan harian kita yang bermain bersama, bercanda tawa, rutin membantu orang tua, tidak pernah meninggikan suara di depan orang yang lebih tua, memungut sampah di depan mata, beramai-ramai ke masjid untuk sholat dan belajar mengaji, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun