Mohon tunggu...
Dian Purnomo
Dian Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang penulis lepas yang mengaabadikan beberapa praktik baik, biografi dan menulis non fiksi di sela-selanya. Crime-enthusiast, praktisi perlindungan anak, pejalan dan pemburu beasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doodle Hari Anak Nasional

23 Juli 2013   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:09 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah ada yang membuka google search hari ini? Atau malah saya orang terakhir yang melakukannya? Senang melihat doogle google hari ini yang berupa apresiasi untuk Hari Anak Nasional (HAN). Gambarnya adalah dua orang anak, saya menganggap mereka laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki di sebelah kanan memakai seragam sekolah dan memegang bunga. Sementara anak perempuannya memakai seragam Pramuka dan di dekat kakinya ada sebuah bola. Begini gambarnya: [caption id="attachment_256337" align="aligncenter" width="393" caption="Doodle Google di Hari Anak Nasional (google.com)"][/caption] Saya sampai berkedip dua kali ketika melihat doodle ini. Wow... Jarang-jarang nih yang begini. Stereotip umumnya adalah: anak perempuan menggenggam bunga, anak laki-laki bermain bola. Tapi di doodle ini sebaliknya. Keluar dari stereotipe. Nah, Buk-Pak, Bunda-Ayah, Mama-Papa, Ibu-Bapak, Simbok-Pakne, Inang-Amang... kita sendiri di rumah masih main label anak perempuan masak-masakan dan anak laki-laki main perang-perangan nggak? Saya jadi ingat salah seorang sahabat pernah cerita, anak perempuannya pulang sekolah ngambeg dan protes. Gini katanya, "Yah, kenapa aku dulu nggak dilahirkan laki-laki aja?" Ibunya yang menjawab, "Memangnya kenapa?" "Aku tadi di sekolah nggak boleh main bola. Kata gurunya yang main bola anak laki-laki." Pernah mendengar si kecil di rumah protes senada? Atau sebaliknya mungkin? Anak laki-laki yang protes karena nggak boleh main masak-masakan? Yang kodrat itu hanya apa yang diberikan Tuhan ketika kita lahir. Perempuan dengan rahim dan payudara. Laki-laki dengan penis dan sperma yang diproduksi oleh perangkat seksualnya. Di luar itu sama sekali bukan kodrat. Bahkan untuk menggunakan perangkat seksualnya (perempuan hamil & laki-laki menjadi pemberi sperma) juga sebuah pilihan. Di luar itu, baik laki-laki maupun perempuan bisa melakukan apapun yang mereka inginkan, memasak, main bola, merajut, bela diri, memanjat pohon, jadi guru, pilot, aktifis, pemimpin agama, apapun yang mereka inginkan asalkan tidak merugikan orang lain. Gimana? Setuju kah? Setuju tidak setuju, selamat hari anak nasional. Peluk anak-anak dan pastikan mereka berada di tempat yang aman, mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan merasa dicintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun