Mohon tunggu...
Dian Purnomo
Dian Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang penulis lepas yang mengaabadikan beberapa praktik baik, biografi dan menulis non fiksi di sela-selanya. Crime-enthusiast, praktisi perlindungan anak, pejalan dan pemburu beasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melawan Pikun

13 September 2014   18:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:48 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14105814381414477986

Kalau Melawan Lupa adalah salah satu acara di TV nasional kita, Melawan Pikun atau saya akan lebih sering menulisnya sebagai #MelawanPikun adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Alzheimer's Indonesia untuk mengajak masyarakat mencegah terkena penyakit Alzheimer's.

Alzheimer's Indonesia yang visi mulianya adalah membuat orang yang hidup dengan Alzheimer's dan keluarganya menjadi lebih baik, mengedukasi masyarakat tentang Alzheimer's dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang belum ada obatnya itu, tahun ini memiliki kampanye untuk #MelawanPikun.

Kenapa pikun harus dilawan? Padahal kayak udah standard gitu ya, orang tua ya pasti pikun. Orang yang muda aja kadang sudah pada pikun kan? Jadi orang cenderung memakluminya. Well, mari kita asumsikan pikun adalah sering lupaan. Lupa naruh kacamata, padahal dia lagi nangkring di atas hidung kita, lupa mau ngomong apa, lupa naruh kunci, lupa udah bayar makanan atau belum, lupa anak istri, eh.. itu sih kurang ajar ya :). Nah, karena lupa-lupa itu tadi terjadi dimana-mana dan pada siapa saja, maka dimaklumi. Padahal harusnya nggak gitu.

Lupa yang wajar dan lupanya Alzheimer's itu sangat berbeda. Contoh gampangnya gini, saya mau ke pasar terus berniat mampir ke kantor pos untuk mengirimkan surat buat anak saya yang sedang kuliah di luar kota. Saya lupa mampir ke kantor pos. Sampai di rumah saya melihat surat itu di tas saya, menepuk jidat dan bilang, "Yahh... kok bisa lupa ke kantor pos sih." Itu lupa yang wajar. Tapi kalau sampai di rumah lalu saya melihat surat itu dan bilang, "Ini kenapa ada di sini? Ini surat siapa?" Lalu saya harus sampai membuka lagi amplopnya, membaca isinya dan belum tentu paham juga, nah... ini adalah gejala Alzheimer's.

Ada 10 gejala Alzheimer's yang sebenarnya sudah muncul pada calon penderitanya sejak 15 - 20 tahun sebelum dia kena. Mereka adalah:

1. Gangguan daya ingat,

2. Sulit fokus,

3. Sulit melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan,

4. Disorientasi waktu dan tempat,

5. Susah memahami visuospasial (jarak dan visual)

6. Gangguan berkomunikasi,

7. Menaruh barang tidak pada tempatnya dan menyalahkan orang lain,

8. Salah membuat keputusan,

9. Menarik diri dari pergaulan, dan

10. Perilaku dan kepribadian berubah.

Untuk lebih detailnya, coba cek www.alzheimerindonesia.org ya.

Terus kalau merasa kita, orang tua kita atau orang lain di sekeliling kita mulai menunjukkan gejala-gejala itu, buru-buru yuk diajak screening, atau minimal cari tahu dulu infonya di website itu.

#MelawanPikun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun