ISI DAN PEMBAHASAN
Bimbingan dan konseling menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. Keberadaan layanan bimbingan dan konseling telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian yang terpadu dalam sistem Pendidikan Nasional. Layanan konseling dijadikan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, perilaku yang efektif, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Untuk itu dibutuhkannya layanan bimbingan konseling salah satunya dengan meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dengan cara pemberian dukungan dan motivasi dari konselor disekolah maupun orang tua dirumah.Â
 Belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang yang tertuang dalam Undang -- undang No. 20 tahun 2003 bahwa "Wajib belajar merupakan program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah" (Kartadinata, 2011 : 57). Dalam proses belajar sendiri sering dijumpai berbagai permasalahan -- permasalahan yang dapat menghambat sesorang dalam mencapai suatu tujuan dan cita -- cita. Masalah yang dialami oleh siswa bisa muncul dari diri sendiri dan lingkungannya, salah satu contohnya yaitu kurangnya motivasi belajar pada siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan lingkungan dirumah.Â
 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang menimbulkan menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Pengertian motivasi menurut (Hamalik, 2002 : 175) merupakan "suatu hal yang mendorong timbulnya suatu perbuatan, mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang dikehendaki, dan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan itu". Sedangkan motivasi menurut (Soemanto, 1983 : 203) merupakan "Kondisi -- kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberikan dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai suatu tujuan". Lalu menurut (Hakim, 2000 : 26) mengemukakan motivasi adalah "suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.Â
 Selanjutnya pengertian belajar sendiri merupakan "pembentukan atau shaping tingkah laku individual melalui kontak dengan lingkungan" menurut (Mulyati, 2005 : 2). Sedangkan menurut (Ahmadi, 1993 :20) belajar adalah "suatu bentuk pertumbuhan atau perbuatan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara -- cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Dari pengertian beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar / proses pembelajaran yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.Â
 Untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang baik maka dibutuhkannya sebuah motivasi belajar yang baik. Hal ini menjadi peran penting bagi konselor atau guru di sekolah dan orang tua dirumah. Konselor di sekolah memiliki peran yaitu memotivasi dan mendukung secara penuh dalam menumbuhkan semangat belajar siswa disekolah. Peran seorang guru atau konselor sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran konselor dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, seperti yang kemukakan oleh (Uzer, 2007 :9) diantaranya yaitu :
a.) Sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecture, atau pengajar, konselor hendaknya selalu menguasai bahan atau materi pelajaran yang diajarkannya serta mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena akan menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswanya. Dengan kata lain konselor memperkaya dirinya dengan ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis.Â
b.) Sebagai pengelola kelas
Keberhasilan atau kesuksesan guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh guru atau konselor dalam mengajar. Dalam hal ini peranan konselor sangat penting dalam mengelola kelas agar menjadi PBM dapat berjalan dengan baik.
c.) Sebagai mediator