Mohon tunggu...
dian pujayanti
dian pujayanti Mohon Tunggu... profesional -

www.dijournalist.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarif KRL Jabodetabek Naik, Apa Bedanya?

4 Agustus 2010   17:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarif KRL Jabodetabek Naik, Apa Bedanya?

Dari seorang teman, saya tahu; tarif KRL Jabodetabek naik 62%. Ia mengabarkan via chating YM. Sebagai contoh, tiket KRL Jabodetabek Manggarai-Bekasi semula Rp 1500 menjadi Rp 2500. Bogor-Jakarta, semula Rp 2000 menjadi Rp 3500. Saya hanya berfikir, seperti yang sama orang lain pikirkan; "Apa ngaruhnya naik atau tidak dinaikkan, perilaku rata-rata penumpang KRL-saya tunjuk kelas Ekonomi sama saja. Tidak membayar".

Kalau tidak naik di atap kereta, berdiri diantara sambungan gerbong, kabin masinis, nangkring di bagian depan dan belakang rangkaian kereta, sampai "yang cuek ajah" masuk dalam gerbong>duduk dilantai KRL> main kartu-tak peduli dengan sekitar meski itu ibu-ibu hamil.

Apa ngaruhnya yach, menaikkan tarif.

Mengutip dari pemberitaan yang dilansir kabarnya menutupi selisih subsidi Pemerintah ke PT. KA (Persero) yang kian meningkat. Artinya begini. Tiap tahun Pemerintah menganggarkan subsidi ke kereta-kereta PT KA kelas ekonomi, biasa disebut PSO atau Public Service Obligation. Dalam praktiknya, pembayaran selalu dilakukan menjelang akhir tahun, dimana operasional telah berjalan sepanjang tahun. Itupun (pembayaran) tidak langsung dilunasi, alias utang.

Begitu ceritanya.

Lalu!... Lagi-lagi saya ‘akhirnya' berkata, Apa ngaruhnya yach naik atau tidak dinaikkan tarif kalau tidak ada perbaikan. Ungkapan serupa yang berkali-kali dilempar beberapa tahun lalu. Setidaknya tidak dari bibir saya, tapi mereka> aktivis peduli KA> pengamat perkeretaapian. Dan mungkin Anda juga, yang tengah membaca tulisan ini, atau Anda yang tidak lain dan tidak bukan adalah penumpang KRL yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun