dikutip dari buku :
" Ia Masuk Surga padahal Tidak Pernah Shalat " - Badiatul Muchlisin Asti
Menurut saya, inti dari cerita ini adalah ketika hendak menegur karena prilakunya tidak sesuai dengan akidah agama, tidak perlu dengan jalan kekerasan.
Islam pun mengajarkan jika kita hendak menegur secara lisan, gunakanlah kata - kata yang lemah lembut dan memberikan pengertian, sambil berdoa semoga orang tersebut terbuka hatinya.
Jika tetap membandel, kita gunakan Pedang Malam, mengangkat tangan dan berdoa kepada Allah SWT agar orang tersebut ditegur. Bukan kita secara pribadi yang bertindak dengan dalih mencegah kemungkaran.
Kadang - kadang orang ini pada suka lupa berkaca, ketika ia berteriak " Itu Haram " " Itu dilarang, dan bla bla bla lainnya " ... sudahkah ia sendiri bersih dari tindakan itu ? Betapa dosanya jauh lebih besar jika ia berkata haram tapi ia melakukan hal yang haram juga.
Buat teman - teman yang merasa anda sudah suci dan bersih hati, mohon maaf sebaiknya anda kembali merenung. Karena yang saya ketahui ... Baginda Rasulullah SAW adalah orang yang begitu lebut dan memiliki toleransi yang begitu besar, tidak sedikit sedikit rusak sana rusak sini.
Salam
(^.^)
repost dari : nelangsa.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H