Pria itu mengangguk, seolah mengerti apa yang Dira rasakan. "Kadang, kita terlalu keras kepala mengikuti peta yang sudah kita buat sendiri, bukan? Padahal, seringkali jalan yang tidak kita rencanakan justru membawa kita ke tempat yang lebih baik."
Dira terdiam. Kata-kata pria itu seperti menyentuh bagian dari dirinya yang selama ini ia abaikan. Memang benar, dalam perjalanan hidupnya, Dira selalu memaksakan diri untuk mengikuti jalan yang sudah direncanakan dengan cermat. Ia khawatir jika ada hal yang tidak sesuai, semuanya akan berantakan. Tapi sekarang, saat melihat pria itu, ia merasa ada kebenaran dalam ucapannya.
"Aku rasa kamu benar," jawab Dira, setengah ragu. "Aku terlalu berusaha mengendalikan semuanya."
Pria itu tersenyum. "Aku juga pernah begitu. Aku merasa hidup ini seperti jalan yang bisa kita petakan, dan aku selalu mencoba untuk mengatur semuanya dengan detail. Tapi suatu hari, aku sadar, hidup itu seperti jalanan yang tidak selalu lurus. Kadang, kita harus bisa menerima belokan yang datang tanpa bisa diprediksi."
Dira menunduk, meresapi kata-kata pria itu. Di luar kafe, angin berhembus ringan, dan matahari yang menyinari jendela membuat suasana menjadi lebih hangat. Ia mulai merasa lebih nyaman dengan ketidakpastian yang ada di sekitarnya. Mungkin ini saatnya untuk benar-benar melepaskan kontrol yang selama ini ia genggam erat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI